Harlan

Wagub: Tsunami Menjadi Pengalaman yang Mencerdaskan

Wakil Gubernur Aceh H Muhammad Nazar dan Ustadz Muhammad Arifin Ilham saat menghadiri peringatan 7 tahun tsunami

Banda Aceh – Wakil Gubernur (Wagub) Aceh Muhammad Nazar mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan konflik masa lalu dan musibah tsunami sebagai pengalaman dan pengetahuan yang mencerdaskan, menyelamatkan, dan menyejahterakan masyarakat ke depan.

“Jangan sampai kita dikatakan telah menjadi orang-orang yang keras hati dan rasa, tidak mempan dengan peringatan Allah melalui konflik dan tsunami,” katanya di hadapan ribuan peserta doa bersama dalam rangkaian malam renungan tujuh tahun bencana alam tsunami (26 Desember 2004) di Dayah Nurul Jannah Al Aziziah Darul Makmur, Nagan Raya, Minggu (25/12) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub mengajak dan meminta kepada seluruh penduduk Aceh untuk menjadi lebih cerdas, arif, kompak dan semakin berbudaya dalam membangun maupun menyelesaikan berbagai persoalan. Menurut dia, sebenarnya kalau tidak suka bikin konflik atau masalah sekecil apapun yang berpotensi menjadi masalah besar.

Dalam berdemokrasi dan kepemimpinan semestinya tidak ada satu pihak pun, kandidat dan pendukungnya yang memancing konflik serta mencederai perdamaian yang begitu mahal.

“Apa yang terjadi di Aceh mulai dari konflik panjang hingga gempa dan tsunami dahsyat itu bukan saja dapat diambil hikmah dan manfaatnya oleh Aceh serta Indonesia tapi juga dunia,” ujarnya.

Menurut salah seorang calon gubernur ini, banyak hal dapat dipelajari dan dicontohi dari konflik Aceh serta penyelesaiannya secara damai.

“Contoh proses demokratisasi seperti pemilu Aceh di masa lalu juga patut menjadi pelajaran untuk menciptakan pilkada mendatang yang lebih sehat, damai dan beradab,” katanya menambahkan.

Peristiwa tsunami tujuh tahun lalu, Muhammad Nazar menyatakan harus mampu memberi nilai penyelamatan, pencerdasan dan penyejahteraan Aceh secara berkelanjutan dalam berbagai bidang serta menarik perhatian dunia terus menerus.

“Peristiwa itu harus melahirkan pembangunan yang lebih baik dan temuan-temuan ilmiah atau pengetahuan yang bermanfaat, sehingga tidak sekedar peristiwa memilukan atau menghancurkan,” kata dia mengharapkan.

Ia mengisahkan, tsunami di satu sisi telah mengundang kepiluan, ratusan ribu jiwa masyarakat meninggal dunia, infrastruktur publik, rumah penduduk hancur, namun di sisi lain bencana itu ternyata telah mengundang dunia membantu dengan rasa kemanusiaan yang tinggi.

“Berbarengan dengan itu maka isolasi Aceh yang sedang konflik menjadi terbuka, perdamaian lahir lebih cepat dan pembangunan pun terjadi secara masif. Semua berefek ke arah perubahan yang lebih baik,” kata Wagub Muhammad Nazar. []