Welcome to November, Teachers!

Rio Pauleta

November adalah bulan yang berat bagi guru, Apalagi gurunya lebih dari 90 kg. di bulan ini adalah persiapan ujian, membuat soal, membuat soal untuk persiapan ujian, mengisi nilai dan sekolah-sekolah di bawah dinas harus membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) print out, biar RP-nya mudah keluar.

PNS yang gak santai salah-satunya adalah guru. Maka jarang guru yang makan gaji buta, karena buta tak bisa melihat dan tuli tak bisa mendengar. Guru yang sertifikasi akan mendapat banyak gaji dan banyak pula administrasi yang harus dibuatnya. Makanya saya tak mau disertifikasi, saya mau cari sertifikat di seminar-minar saja.

Bila santai melanda, maka akan berabe akibatnya. Kalau dilaksanakan maka guru akan tak santai kerjanya. Apalagi yang menjadi wali kelas, maka aka nada tugas kita mengunjungi rumah-rumah siswa, kadang yang parah adalah menjemput siswa ke rumah, apabila siswa tidak hadir, untuk mengecek apa dia beneran sakit atau tidak.

Menjadi guru yang baik adalah cita-citaku, aku saat ini masih tak bisa menghafal nama-nama siswa, hanya yang paling pintar, paling cantik dan paling nakal saja terhapal. Seperti apam. Maka aku harus memperbaiki diri sekarang juga, dua karang juga boleh.

Pria yang kurang sabar, dilarang menjadi guru. Kalau dia guru maka akan marah-marah. Lahirlah banyak guru yang keibuan, walaupun ada yang laki-laki.  Guru yang cewek adalah guru yang berjenis kelamin perempuan yang menggantikan ibu di rumah, minimal dari segi cerewetnya. Guru yang wanita lebih sabar dari guru pria kalau mereka sabar. Semakin buruk cara kita mengajar maka semakin besar pula kesabaran yang harus kita miliki.

Saat kita siap untuk mengajar, disaat itulah kita bisa mengajar dengan baik. Seperti bidak-bidak catur yang kita geser setelah ada pergeseran dari lawan. Maka semakin bagus cara mengajar, semakin minimal kenakalan siswa di kelas.

Ada juga rupanya guru cewek yang saya pernah lihat menampar murid, karena muridnya telat ikut UN. Dia menampar sekitar tiga dan murid yang naas itu terbirit-birit ke kelas dan mengikuti UN dengan wajah merah. Ini belum parah, aku dulu saat sekolah di cambuk sama guru sampai tumbuh bekas luka sebesar lintah dewasa di betisku.

Sekarang siswa sudah bisa manjah-manjah, tak boleh disentuh dengan kekerasan, hanya lembut-lembut saja. Maka kita harus tumbuhkan pemahaman, kesopanan dan akhlak mulia sejak dini. Guru yang baik juga guru yang menjadi teladan. Kalau dia sendiri tak vunya akhlak mulia, bagaimana menularkannya.

Walaupun November itu sibuk, tapi janganlah kehilangan akal sehat guru-guru tercinta, tetap semangat karena desember bulan ceria dan ada liburnya. Kelebihan guru dari PNS adalah pulang jam 4 dan libur sekolah, liburlah gurunya.

Leave a Comment