Banda Aceh – Forum Lingkar Pena (FLP) Aceh melakukan silaturrahim ke Panti Jompo. Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Milad FLP Aceh yang ke XI. Panti Jompo yang dikunjungi adalah Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang di Lamglumpang, Jumat (2/3).
Fakhrizan, Ketua Panitia Milad FLP Aceh, dalam sambutannya mengatakan. Bahwa kunjungan FLP Aceh ke Panti Jompo ini adalah untuk silaturrahim dan berbagi keceriaan bersama para lansia yang ada di Panti Jompo ini. “Kehadiran kami di sini, mudah-mudahan bisa memberikan keceriaan bagi kakek dan nenek di sini” ucapnya.
Dalam kunjungannya kali ini, FLP Aceh melakukan beberapa kegiatan yaitu senam pagi, lomba cerdas cermat, dan lomba kebersihan kamar. Puluhan lansia yang hadir pun tampak begitu antusias melaksanakan kegiatan tersebut.
Keharuan, kelucuan, dan kehangatan begitu terasa selama kegiatan. Seperti ketika salah seorang nenek, yang usianya sekitar 70-an, tampak terbata-bata membaca potongan surat Al – Baqarah. Ada pula kelucuan yang membuat hadirin tak kuasa menahan tawa, yaitu ketika seorang lansia menyanyikan lagu asal daerahnya, Leupung. “Ini lagu enggak banyak orang tahu” akunya. Suara tawa pun pecah.
Lalu, hal yang paling mengharukan adalah, kala seorang bapak berdiri sambil menyanyikan lagu “Hari Merdeka (17 Agustus 1945)”. Suara gemuruh tepuk tangan di aula Panti Jompo Geunaseh Sayang itu pun kembali pecah, dan suasana haru pun juga kembali menyelimuti puluhan audiens yang hadir. Apalagi, bapak tersebut menyanyikan lagu ciptaan H. Mutahar ini dengan suara terbata-bata.
Ibnu Syahri Ramadhan, Sekretaris Umum FLP Aceh, dalam rilis yang di terima redaksi AcehCorner.Com menyebutkan, FLP Aceh juga memberikan bingkisan dan cendera mata kepada seluruh lansia yang ada di panti jompo ini. Di akhir acara, salah seorang nenek mengungkapkan, bahwa beliau senang sekali anggota FLP Aceh hadir di Panti Jompo. Sebab, ia bisa merasakan hiburan. Selain itu, nenek tersebut juga memberikan pesan kepada FLP Aceh, agar selalu rajin belajar dan menjadi orang yang berguna. Sebuah pesan yang sederhana, tapi begitu mengena, demikian ungkap Ibnu. []