Banda Aceh – Selama empat tahun terakhir, Pemerintah Aceh melalui Komisi Beasiswa Aceh (KBA) telah mengirim sebanyak 1.277 mahasiswa untuk belajar di sejumlah universitas yang ada di lua negeri. Sebagian dari mahasiswa tersebut mengambil program master (S2) dan doktor (S3).
“Sesuai dengan kontrak, setelah belajar di sana mahasiswa tersebut harus kembali untuk membangun Aceh,” kata Koordinator Lembaga Sumber Daya Manusia (LPSDM) Aceh, Dr Qismullah, Selasa (4/10).
Menurut Qismullah yang didampingi Wakil LPSDM Idris Ibrahim, pengiriman mahasiswa ke luar negeri dilakukan melalui seleksi ketat. Tujuannya, mahasiswa yang menuntut ilmu disana bisa mengimplementasikan untuk membangun Aceh.
Para mahasiwa tersebut itu disebar ke-16 negara.”Setiap tahun, permohonan untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri meningkat drastis. Tapi kendala yang dihadapi rata-rata mahasiswa kita kurang paham dengan bahasa,” ujar dia.
Namun, lanjut dia, program beasiswa tidak hanya ke luar negeri tapi juga ada di dalam negeri. “Total mahasiswa yang belajar di dalam negeri sebanyak 423 orang yang tersebar di 30 universitas di Indonesia,” tutur Qismullah yang juga dosen FKIP Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).
Qismullah mengatakan, ilmu yang dimiliki para lulusan luar negeri tersebut kini akan diimplementasi ke dalam masyarakat Aceh, misalnya, untuk membuat teknologi mengolah angin menjadi energi. [ant]