Istanbul – Kenangan bencana dahsyat Gempa dan Tsunami Aceh tujuh tahun silam tak hilang dalam ingatan mahasiswa Aceh yang sedang menimba ilmu di Turki. Sekitar 20 Mahasiswa Aceh yang terhimpun dalam Ikatan Masyarakat Aceh Turki (IKAMAT) dan beberapa mahasiswa Indonesia menggelar doa bersama bagi korban tsunami di kediaman Muhammad Arhami di Istanbul, Turki, Senin (26/12).
Ketua IKAMAT Muhammad Nawawi ketika membuka kegiatan doa bersama, mengatakan, tsunami pada 26 Desember jangan hilang dalam ingat orang Aceh. Musibah dahsyat tersebut merenggut ratusan ribu nyawa, ribuan bangunan hancur dan menyapu habis pesisir pantai Aceh.
“Kita berharap tidak ada orang Aceh yang lupa pada tsunami, apalagi tsunami juga mengilhami lahirnya perdamaian di Aceh,” katanya dalam rilis yang diterima AcehCorner.Com, Selasa (27/12) malam.
Selain doa bersama dan baca Yaasin, kegiatan tersebut juga diiringi dengan testimoni saksi tsunami.
Ketua IKAMAT juga menghimbau seluruh anggotanya di daerah lainnya di Turki agar ikut melaksanakan doa bersama bagi para korban tsunami Aceh di kediaman masing-masing.
Doa tersebut diakhiri dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Andika Rahman, mahasiswa pasca sarjana Marmara University. Dalam tausiyahnya Ustadz Andika mengatakan, setiap kejadian membawa hikmah, setiap ujian mendatangkan pelajaran bagi hamba-hamba yang berpikir.
“Perdamaian yang kini dirasakan oleh masyarakat Aceh adalah salah satu hikmah dari tsunami. Semoga peringatan tidak hanya peringatan, seremonial tahunan tanpa makna,” katanya mengingatkan. []