Duh, Persiraja masih terperosok di urutan kedelapan capolista. Padahal, tim ini sudah menjalani sembilan pertandingan. Sedangkan putaran pertama hanya menyisakan dua pertandingan. Satu pertandingan berlangsung di luar kandang lawan Persiba Bantul, Senin (20/02). Satu laga sisa di kandang lawan PSM Makassar(10/03).
Besar kemungkinan Persiraja akan menutup putaran pertama dengan status sekadar tim medioker. Pintu empat besar sudah hampir tertutup bagi Musawir cs. Peluang mendekati empat besar hanya akan terbuka sedikit jika mampu memaksimalkan dua laga sisa. Itupun masih tegantung dengan perolehan tim-tim lain yang menyimpan laga lebih banyak.
Oleh sebab itu, laga berat di kandang Persiba Bantul sore ini menjadi krusial. Kemenangan berarti membuka kran untuk memperbaiki peringkat mendekati papan atas atau paling tidak kokoh di papan tengah. Sebaliknya, kekalahan bisa membuat posisi Persiraja makin menukik ke zona merah.
Menghadapi tuan rumah Persiba, Persiraja butuh lebih dari sekadar bermain cantik. Tim lawan amat solid dan konsisten sepanjang pusingan pertama. Slamet Nurcahyo dan kawan-kawan adalah pembunuh raksasa Persebaya di hadapan Boneknya. Dengan penampilan biasa-biasa saja, Lantak Laju bisa jadi lumbung gol.
Coach Herry Kiswanto harus mengintruksikan pemainnya bermain kesetanan di lapangan. Di pinggir lapangan, Herkis sendiri harus mampu merespon situasi dengan lebih cepat. Selama ini, selain laga melawan Semen Padang, Herkis kelihatan irit melakukan pergantian pemain.
Ingat! Pergantian pemain ketika laga melawan Semen Padang merupakan langkah strategis yang menyelamatkan Persiraja dari kekalahan atas tim Kabau Sirah.