Tempo Keliru Memberitakan “AJI Banda Aceh: Berita Irwandi Salah Kutip”

Misdarul Ihsan

TEMPO.CO, JakartaTEMPO.CO menyatakan keliru telah menurunkan berita berjudul “AJI Banda Aceh: Berita Irwandi Salah Kutip” yang sempat dimuat pada TEMPO.CO edisi Sabtu, 18 Februari 2012 pukul 17.36. Berita tersebut salah karena mengutip tanpa konfirmasi pembicaraan internal dalam milis ajisaja.
Untuk kekeliruan tersebut, TEMPO.CO  menyampaikan permintaan maaf pada pihak Aliansi Jurnalis Independen Banda Aceh. Ini sekaligus memenuhi permintaan surat somasi organisasi wartawan tersebut  yang dikirim ke Pemimpin Redaksi TEMPO.CO, Selasa 21 Februari 2012. “Kami mem-follow up somasi tersebut dan mengakui telah terjadi kekeliruan,” kata Pemimpin Redaksi Daru Priyambodo.

AJI Banda Aceh mengirim surat somasi karena tidak pernah mengeluarkan rilis dan pernyataan apa pun kepada TEMPO.CO soal ancaman bekas Gubernur Aceh Irwandi Yusuf terhadap Pemimpin Redaksi The Atjeh Post, Nurlis E. Meuko. AJI Banda Aceh menyatakan sangat keberatan dan telah dirugikan baik secara moril maupun materiil atas pemberitaan itu.

Berita TEMPO.CO tersebut, menurut Maimun Saleh, Ketua AJI Banda Aceh, dimuat tanpa melakukan konfirmasi apa pun kepada pengurus AJI Banda Aceh. Berita itu Tempo dapatkan dari pembicaraan internal milis ajisaja. Dalam milis, Maimun Saleh memposting kesimpulan sementara perihal ancaman Irwandi kepada Nurlis.

Awak redaksi Tempo, Jajang Jamaluddin meneruskan postingan Maimun ke milis internal Tempo. Petugas piket menyambut kiriman itu dengan memerintahkan reporter untuk menyusunnya sebagai berita. Setelah disunting, berita itu diunggah ke TEMPO.CO.

SUNUDYANTORO

***
Berikut ini berita yang sudah dicabut:

AJI Banda Aceh: Berita Irwandi Salah Kutip

JAKARTA– Aliansi Jurnalis Independen Banda Aceh mengatakan telah terjadi salah kutipan dalam pemberitaan bekas Gubernur Aceh Irwandi Yusuf yang dimuat dalam The Atjehpost.com. “Benar telah terjadi salah kutip mengarah pelintir,” ujar sekretaris AJI Banda Aceh, Maimun Saleh, Sabtu 18 Februari 2012.

Salah kutipan itu, menurut Maimun, sudah dibuktikan lewat rekaman dan pengakuan jurnalis saat itu. Hal ini pun telah dirapatkan oleh AJI Banda Aceh pada hari ini.

Maimun juga menuturkan, telah terjadi kesalahpahaman antara Irwandi dan pemimpin redaksi media itu, Nurlis E. Meuko. Nurlis mengatakan dia telah diancam oleh Irwandi lewat telepon. Menurut Nurlis, Irwandi mengucapkan kata “diban” yang dalam sandi mantan GAM, berarti “keroyokan”. Sedangkan menurut Irwandi, dia bukan mengucapkan kata “diban”, melainkan “di-banned” (dilarang).

Maimun mengatakan, AJI Banda Aceh akan mendalami persoalan ini lebih lanjut. Sedangkan Irwandi Yusuf sendiri telah melayangkan hak jawabnya pada media yang dipimpin Nurlis tersebut. Menurutnya, ia sangat keberatan dengan isi pemberitaan itu yang katanya tak ia lontarkan saat wawancara berlangsung.

Seperti diberitakan sebelumnya, Nurlis E. Meuko mengatakan mendapat ancaman dari Irwandi Yusuf karena pemberitaan yang ditulis oleh medianya pada Jumat kemarin. “Aku ban kau nanti,” kata Nurlis menirukan ucapan Irwandi.

Irwandi telah membantah tudingan itu. Dia mengatakan hanya memarahi Nurlis lewat telepon. “Saya bilang kalau gitu cara pemberitaannya bisa-bisa di-banned (dilarang),” katanya.

Irwandi merupakan eks gubernur yang kini kembali menjadi kandidat Gubernur Aceh. Pemilu kepala daerah akan dilaksanakan pada 9 April 2012. Selain Irwandi, eks GAM yang berkumpul di Partai Aceh, yang menjadi pesaing utama Irwandi, turut mencalonkan jagonya. Yaitu bekas orang kepercayaan Hasan Tiro, Zaini Abdullah.

NUR ALFIYAH