Banda Aceh-Siswa di Indonesia sebenarnya sanggup hasilkan penemuan melebihi mobil Esemka jika didukung oleh dana, fasilitas praktek, dan laboratarium yang cukup. Hal itu disampaikan Ketua Independent Research Institute (IRI), Mulyadi Nurdin di Banda Aceh.
“Dengan dana yang minim para siswa telah berhasil menciptakan karya luar biasa, siswa SMK Negeri 2 Surakarta berhasil membuat mobil Esemka, siswa SMK Negeri 2 Langsa, Aceh, mampu menghasilkan alat pengubah air menjadi bahan bakar yang diberi nama WaVe++SMK, yang terakhir siswa SMA Negeri 3 Lumajang mampu menciptakan teknologi pengubah kadar keasinan air laut menjadi air tawar yang layak konsumsi” ujar Mulyadi Nurdin.
Ketua IRI menyayangkan minimnya biaya penelitian dan riset, sehingga kreatifitas anak bangsa tidak berkembang. “Semua industri harus didukung oleh biaya riset yang mencukupi, kalau anak-anak yang kreatif kita support dengan biaya yang cukup, pasti akan menghasilkan karya luar biasa,” tambahnya.
Mulyadi Nurdin juga mengingatkan Pemerintah supaya merangkul pelajar dan mahasiswa yang kreatif supaya tidak direkrut oleh perusahaan asing. “Banyak tenaga ahli dari Indonesia yang bekerja di luar negeri karena tidak dimanfaatkan di dalam negeri, padahal produknya dipasarkan di dalam negeri, kalau ini terus dibiarkan, maka kita akan terus menjadi pekerja, dan menjadi negara konsumtif,” sambungnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut Mulyadi Nurdin mengusulkan supaya pemerintah menyediakan dana riset yang memadai, dan memberikan dukungan kepada periset baik person maupun lembaga yang bergerak di bidang penelitian.
“Solusinya, ya harus memperkuat riset, baik secara personal maupun lembaga, selanjutnya melindungi hasil penemuan supaya tidak dibajak orang, malah kabarnya WaVe++SMK temuan anak SMK Langsa sudah diminta oleh Malaysia ” imbuhnya. [rel]