Mahathir Mohammad Kembali Pimpin Malaysia

Mahathir Mohammad Kembali Pimpin Malaysia

Harlan

KUALA LUMPUR | ACEHPUNGO.COM – Ketua koalisi oposisi Pakatan Harapan (PH) Mahathir Mohammad kembali pimpin Malaysia setelah dinyatakan memenangkan Pemilu Malaysia, Rabu (9/5/2018). Mantan Perdana Menteri Malaysia itu akan kembali ke tampuk kekuasaan sebagai Perdana Menteri, jabatan yang dulu pernah dipeganggnya selama 22 tahun.

Mahathir direncanakan bakal diambil sumpahnya oleh Yang di-Pertuan Agong, Sultan Muhammad V pada Kamis (10/4/2018). Sesuai dengan undang-undang, upacara pelantikan Mahathir sebagai PM ketujuh tersebut bakal digelar di Istana Negara, Kuala Lumpur, pukul 21.30 waktu setempat.

Politis yang pernah berkuasa sebagai PM selama 22 tahun tersebut mengucapkan terima kasih melalui cuitan di Twitter. Dia berujar dalam Pemilihan Umum (Pemilu) yang terjadi Rabu (9/5/2018), Pakatan Harapan berhasil mengembalikan muruah Malaysia.

“Kita telah melakukan sesuatu yang selama ini mustahil untuk berlaku. Angin perubahan telah melanda,” tulis politisi yang dijuluki Dr M itu.

Mahathir juga menyampaikan bahwa koalisi Pakatan Harapan yang dipimpinnya bakal menunaikan janji-janji yang sudah diucapkan, dan bersedia bekerja dengan rakyat.

Ketika menuju istana, Mahathir menggunakan limosin Proton Perdana dengan nomor “Proton 2020”. Nomor itu mencerminkan visi Mahathir. Dia berkeinginan untuk membuat Negeri “Jiran” sebagai negara maju untuk 2020 mendatang. Banyak pengamat menduga visi 2020 itulah yang memuluskan jalan Mahathir Mohammad kembali pimpin Malaysia.

Dalam upacara pengukuhan, Mahathir tidak hanya didampingi istrinya. Sejumlah pemimpin partai yang bergabung di Pakatan Harapan ikut mendampinginya. Di antaranya, Presiden Partai Keadilan Rakyat Wan Azizah Ismail, yang merupakan istri pemimpin oposisi de facto Anwar Ibrahim. Kemudian Sekretaris Jenderal Partai Aksi Demokratik Lim Guan Eng, dan Presiden Partai Amanah Mohamad Sabtu.

Mentor politik Perdana Menteri Najib Razak itu memutuskan keluar dari Organisasi Nasional Malay Bersatu (UMNO), partai utama koalisi penguasa Barisan Nasional (BN). Dia kemudian membentuk Partai Pribumi Bersatu Malaysia, dan menjalankan persekutuan dengan partai-partai yang dulu dimusuhinya, seperti partai PKR yang dipimpin istri Anwar Ibrahim, timbalan Perdana Menteri yang dipecatnya.

Dalam Pemilu yang digelar Rabu (9/5/2018) kemarin, Pakatan Harapan unggul telak dengan meraup 122 dari 222 kursi Parlemen Malaysia. Sementara Barisan Nasional hanya mendapatkan 79 kursi. Bagi Barisan Nasional, ini merupakan kekalahan perdana mereka selama 60 tahun berkuasa di Malaysia. [BBC]

Leave a Comment