Banda Aceh – Aceh Development Fund (ADF) mengajak publik, khususnya masyarakat Aceh, untuk mendukung film dokumenter ‘Garamku tak Asin Lagi’ karya dua putra Aceh, Jamaluddin Phonna dan Azhari, sebagai film favorit pemirsa dalam Eagle Awards Metro TV 2011.
Direktur Eksekutif ADF, Afrizal Tjoetra mengatakan, Selasa (4/10), alasan pihaknya mengajak publik mendukung film itu, karena tempat pembuatan film dokumenter itu terletak di lokasi program Teknologi Ramah Lingkungan untuk Industri Proses Perikanan (Terapan) yang dikerjakan ADF dan mitranya yaitu di Kecamatan Jangka, Bireuen. ADF adalah sebuah LSM yang berpusat di Banda Aceh.
Dukungan ADF terhadap film dokumenter hasil karya sineas muda Aceh itu adalah dengan cara mengirim SMS sebanyak-banyaknya agar film tersebut terpilih sebagai film favorit pemirsa. ADF juga akan memasang spanduk ajakan kepada publik untuk mendukung film itu di tempat-tempat strategis di Aceh.
“Kami sangat mengharapkan dukungan masyarakat Aceh agar film ‘Garamku Tak Asin Lagi’ dapat memenangkan nominasi favorit pemirsa. Bagi anda yang ingin mendukung, silahkan ketik: Eagle [spasi] Garam, kirim ke 9899,” ujar Afrizal seraya menyebutkan bahwa batas pengiriman SMS dukungan hingga 25 Oktober mendatang.
Dijelaskan bahwa ADF akan membangun pabrik garam beryodium di Kecamatan Jangka, Bireuen, untuk meningkatkan produktifitas garam masyarakat setempat yang selama ini dikelola secara tradisional.
“Pemilik industri garam beryodium yang segera dibangun itu adalah para petani garam yang tergabung dalam koperasi,” katanya seraya menambahkan pabrik itu nanti akan mengolah kembali garam yang diproduksi warga setempat sehingga mampu bersaing dengan garam impor.
Jamaluddin dan Azhari –sutradara film dokumenter itu yang sedang menimba ilmu di Malang, Jawa Timur– menyambut baik dukungan ADF. Keduanya juga berterima kasih atas inisiatif ADF yang menggalang dukungan masyarakat Aceh agar film mereka bisa meraih prestasi pilihan pemirsa.
Jamaluddin berharap agar masyarakat Aceh mau memberikan dukungan kepada mereka agar film yang menceritakan tentang nasib petani garam tradisional di Kecamatan Jangka, bisa meraih predikat favorit pemirsa Eagle Awards tahun ini.
Disebutkan, film ‘Garamku Tak Asin Lagi’ akan diputar di Stasiun Metro TV pada Rabu (5/10) malam pukul 20:05 WIB. Bagi yang tidak sempat menonton Rabu malam, siaran tunda film itu ditayangkan pada 12 dan 19 Oktober 2011 pukul 11.05 pagi.
Afrizal berharap agar masyarakat Aceh meluangkan waktu untuk menonton film karya sineas muda Aceh tersebut. “Kita patut memberikan dukungan bagi anak muda Aceh yang telah menghasilkan karya membanggakan yang masuk finalis lima besar Eagle Award tahun ini,” katanya.
Jamaluddin menyatakan, film dokumenter mereka bercerita tentang perjuangan sekelompok perempuan yang mempertahankan produksi garam tradisional di tengah gencarnya impor garam dari luar negeri.[]