Lampuuk – Puluhan anak-anak korban tsunami Aceh menanam 5.000 bunga kertas di Lapangan golf serimusim, Lampuuk, Aceh Besar, Senin (26/12). Bunga itu berisi pesan kesiap-siagaan, harapan dan pernyataan seruan agar tetap semangat.
“Bunga ini bernama Shinsai Mirai no Hana artinya bunga masa depan,” kata Nishika Ryo, representatif Co. to. hana, lembaga sosial dari Jepang.
Menurut Ryo, Shinsai Mirai no Hana pertama sekali ditanam saat memperingati gempa Kobe, 15 tahun silam. Di Banda Aceh, sudah dimulai sejak peringatan gempa dan tsunami Aceh tahun lalu.
“Mari bangkit bersama!” tulis You, salah seorang murid sekolah dasar di Kagaya, Jepang untuk masyarakat Aceh lewat bunganya.
Ryo menyatakan, anak-anak Aceh juga akan menulis pesan-pesannya di bunga harapan, 5000 bunga karya anak Aceh akan ditanam di Jepang.
Ryo menambahkan, Shinsai Mirai no Hana Akan dipasang di setiap kota-kota yang terkena bencana agar orang-orang berfikir tentang gempa, pencegahan bencana di kotanya.
Aliya Humaira, 8 tahun, bocah korban tsunami asal Cadek, Banda Aceh, menulis pesan cinta di bunga untuk seluruh keluarganya yang hilang digulung tsunami.
“I love papa, i love mama, I love kak Icha (kakaknya), i love bang kiki (abang),” tulis bocah sebatang kara itu.
Aliya kini tinggal di Medan, Sumatera Utara, ia sampai ke Aceh pukul 07:00 WIB naik bus, bersama neneknya khusus untuk memperingati bencana gempa dan tsunami.
“Setiap tahun saya bawa Aliya ke Aceh, dia tidak bisa melupakan keluarganya,” ujar Khamariyah, neneknya, sambil menyeka air mata. []