Zamzami Ali

Ayo Liburan ke Aceh #1: Museum Rumoh Aceh

Tubuh yang lelah akibat dijejali berbagai aktivitas dan kesibukan sehari-hari tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Terkadang, tubuh serta pikiran juga membutuhkan istirahat untuk menghindari dari yang namanya stres.

Nah, salah satu cara paling ampuh untuk menetralisir tubuh dan pikiran yang telah lelah adalah dengan cara berliburan, baik itu dilakukan bersama dengan teman sejawat, keluarga, orang terkasih maupun single fighter (sendirian). Namun, liburan juga butuh perencanaan yang matang seperti mengatur jadwal, perkiraan biaya serta memilih tujuan atau tempat yang ingin dikunjungi.

[Museum Rumoh Aceh. Foto: @zamzamiali]

Aceh menjadi salah satu daerah yang ramai dikunjungi oleh wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya tempat atau situs sejarah masa lalu yang layak untuk dikunjungi. Meningkatnya jumlah wisatawan juga terjadi pasca perdamaian RI-GAM pada 2005 lalu sekaligus mengakhiri konflik bersenjata yang berkecamuk sekian lamanya di Aceh.

Di antara sekian banyak dari destinasi wisata yang tersedia, salah satu yang menarik untuk didatangi saat berkunjung ke Aceh adalah Museum Rumoh Aceh. Tempat wisata ini sangat mudah untuk kita temukan, karena berada di pinggir jalan raya tepatnya di Jl. Sultan Alaidin Mahmudsyah, sekitar 50 meter sebelum Pendopo Gubernur Aceh.

Selain menampilkan rumah adat khas Aceh pada masa dahulu, bangunan ini juga berdekatan dengan makam Sultan Iskandar Muda, salah satu pemimpin yang sangat disegani di dunia pada masa Kesultanan Aceh. Jadi, anda juga bisa mengunjungi kedua tempat ini sekaligus.

[Museum Rumoh Aceh. Foto: @zamzamiali]

Kemudian, jika kita berkunjung ke Museum Rumoh Aceh, kita akan menemukan sejumlah peralatan atau perkakas yang sering dipakai oleh penduduk Aceh pada zaman dahulu seperti Krông Padé, Jeungki dan sebagainya.

Selain itu, di Museum Rumoh Aceh kita juga bisa melihat secara langsung Lonceng Cakradonya. Benda raksasa ini merupakan hadiah dari Laksamana Cheng Ho dari negeri Tiongkok kepada Sultan Iskandar Muda pada tahun 1414 Masehi, sebagai bukti hubungan baik yang terjalin antara Kesultanan Aceh dengan Tiongkok.

[Lonceng Cakradonya. Foto: @zamzamiali]

Museum Rumoh Aceh ini lokasinya juga berdekatan dengan destinasi wisata lain yang sering diburu oleh wisatawan dan traveller jika berkunjung ke Banda Aceh, apalagi kalau bukan Masjid Raya Baiturrahman dan Museum Tsunami Aceh.

Jadi, tunggu apalagi. Ayo segera atur jadwal dan rencana untuk berkunjung dan berlibur ke Aceh, negeri yang berjuluk Bumi Serambi Mekah.


Leave a Comment