Boko Haram Akui Dalangi Bom Gereja

Harlan

Kelompok Islam militan Boko Haram menyatakan bertanggung jawab atas aksi bom bunuh diri di depan sebuah gereja di pusat kota Jos, Minggu (26/2) yang menewaskan sedikitnya tiga orang.

“Kami yang melakukan serangan terhadap gereja COCIN di Jos dan kami melakukan itu sebagai pembalasan atas pembunuhan warga Muslim di Jos selama 10 tahun terakhir,” kata juru bicara Boko Haram, Abu Qaqa melalui saluran telepon.

“Kami melakukan serangan karena bangunan itu adalah sebuah gereja. Kami bisa menyerang gereja apa saja. Dan kami baru saja mulai,” tambah dia.

Aksi bom bunuh diri itu memicu kemarahan sejumlah warga Kristen yang menewaskan tiga orang yang diyakini beragama Islam di jalanan di kota tersebut.

Aksi bom bunuh diri itu merupakan serangan terbaru dari rangkaian aksi kekerasan yang memanaskan situasi di bagian tengah Nigeria.

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengutuk aksi kekerasan itu dan meminta rakyat agar tetap tenang.

“Mereka yang ingin memecah belah kita dengan teror dan ketakutan tak akan pernah berhasil. Pengeboman bangunan-bangunan Kristen dan Muslim adalah ancaman bagi rakyat Nigeria yang cinta damai,” kata Presiden Jonathan dalam sebuah pernyataan resmi.

Jos dan daerah di sekitarnya adalah salah satu kawasan paling keras di Nigeria. Ribuan orang telah tewas akibat rangkaian kekerasan sektarian antara warga Muslim dan Kristen dalam beberapa tahun terakhir.

Mulai Kondusif

Sementara itu, kepolisian Nigeria membenarkan aksi pengeboman memang telah terjadi namun enggan berkomentar terkait aksi kekerasan menyusul bom bunuh diri itu.

Polisi lebih lanjut mengatakan situasi di kota Jos saat ini sudah mulai kembali normal.

Sementara itu sejumlah saksi mata melihat sebuah mobil hitam terlihat melaju kencang ke arah gereja saat kebaktian sudah berlangsung sekitar 30 menit.

“Pengebom mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, selanjutnya terdengar ledakan dan semuanya jadi gelap,” kata salah seorang jemaat gereja, Ezekiel Gomos.

“Jika mobil itu berhasil masuk ke tengah ruangan gereja, tentunya kondisi akan lebih parah. Syukurlah Tuhan masih melindungi,” tambah dia.

Sementara itu, penduduk kota Jos, Bello Mohammed mengatakan warga Kristen turun ke jalanan tak lama setelah serangan bom itu terjadi.

“Mereka turun ke jalan dan membuat barikade di jalan yang menuju gereja. Selain itu mereka juga membakar toko milik warga Muslim,” kata Mohammed.

Sebelum serangan ini, Boko Haram juga pernah melakukan aksi pengeboman di sebuah gereja dekat ibukota Abuja yang menewaskan beberapa orang.

Salah satu serangan paling mematikan terjadi pada Natal lalu setelah 44 orang tewas akibat aksi bom bunuh diri terhadap sebuah gereja Katolik di Abuja.[bbc]