PADA pertengahan Oktober 2019 lalu, dia menerima sebuah email dari seseorang yang tidak ia kenal. Sang pengirim pesan menulis “Links/ad placement” pada subjek email sebagai pengantar kirimannya. Sebagai blogger yang mengandalkan pendapatan dari internet, si penerima segera tahu bahwa kata “links/ad placement” pasti merujuk pada satu hal: tawaran iklan.
Sang pengirim pesan itu berada di belahan benua lain (belakangan diketahui kalau dia berasal dari Latvia, sebuah negara di kawasan Baltik, Eropa Utara), dan dia menuliskan pesannya dalam Bahasa Inggris. Si penerima harus menggunakan jasa Google Translate untuk sekadar bisa memahami apa isi email yang diterimanya itu. Dengan bantuan tools penerjemahan online, dia bisa mengerti bahwa sang pengirim pesan tertarik memasang link dalam sebuah postingan blog miliknya, AP.
My name is Nick Staruhin, I’m contacting you on behalf of dr.cash. We are specialized in CPA marketing. During the editorial research for matching pages, for the presentation of our project, I became aware of your site. That is why we want to place our link at this article https://acehpungo.com/cara-mendapatkan-uang-dari-internet/. Are you interested in a cooperation? For sure, you would benefit from this deal.
I look forward to your reply.
Dengan kemampuan Bahasa Inggris yang terbatas serta bantuan dari Google Translate, dia sanggup meladeni saling berbalas-balasan email dengan si pengirim itu selama 17 kali dalam sehari. Pembicaraan soal harga yang bikin komunikasi di antara mereka sedikit lebih alot. Pemilik blog awalnya menawarkan harga US$120 untuk satu link aktif (dofollow), lalu si pengirim pesan itu mengirimkan screenshot hasil analisa sebuah tools premium bahwa value trafik blog AP tidak lebih dari $35. Tawar-menawar kembali terjadi, sampai akhirnya keduanya sepakat bahwa harga untuk satu link aktif seharga $35. Deal!
Lalu, mereka menyepakati soal metode dan mekanisme pembayaran. Si orang Latvia itu bilang bahwa pembayaran akan dilakukan setelah link dipasang dengan benar, dan pembayaran dilakukan melalui Paypal, sistem pembayaran elektronik secara online. Pemilik blog AP kemudian mengirimkan tautan blog yang berisi link ‘orderan’ kepada orang Latvia itu dan memintanya untuk melakukan peninjauan.
We have updated the article and included a link and 2-3 sentences about dr.cash in the language of the article. Please check, is the link placement correct? I look forward to your reply. https://acehpungo.com/cara-mendapatkan-uang-dari-internet/
Best regards
Orang Latvia itu hanya membalas singkat: Good. Send me your paypal please.
Lebaran Idul Adha lalu, seorang pengguna Facebook menghubunginya melalui Messenger, layanan pengiriman pesan media sosial milik Mark Zuckerberg. Si pengirim menanyakan apakah dia pengelola blog AP. Tanpa pikir Panjang, ia menjawab ya. Orang itu mungkin hanya ingin tanya-tanya saja. Ia menduganya demikian.
Rupanya, saling berbalas-balasan pesan itu berlangsung selama beberapa hari. Dia dan pengirim pesan sama sekali tidak terpikir untuk melanjutkan komunikasi via layanan pesan WhatsApp. Jadinya, keduanya hanya membalas pesan selagi online saja. Hingga pada hari ketiga, topik pembicaraan mulai serius. Si pengirim pesan itu tertarik untuk memasang sebuah link pada konten blog miliknya.
Setelah beberapa kali proses tawar-menawar harga, keduanya akhirnya sepakat dengan sebuah angka. Pengirim pesan meminta pemilik blog mencantumkan sebuah link dofollow dengan anchor text yang sudah disepakati. Pembayaran akan dilakukan setelah link dipasang dengan benar. Dalam bisnis digital marketing, kepercayaan adalah hal yang paling utama.
Dua tawaran iklan tersebut hanyalah sebuah contoh bahwa blog AP yang dikelolanya mulai mendatangkan pundi-pundi rupiah, itu belum termasuk pendapatan dari Google AdSense yang masih membuatnya penasaran hingga kini.
DIA, sang pemilik blog AP, cukup sering mendengar teman-teman blogger bicara tentang search engine optimization (SEO). Kata mereka, jika ingin menjadi blogger sukses di era digital, maka seorang penulis blog harus menguasai teknik SEO, salah satu cara paling sederhana dan murah untuk mendatangkan trafik organik untuk blog.
Apa yang dia lakukan? Selama setahun ia menceburkan diri untuk belajar SEO. Mulai dari bertanya kepada kawan-kawannya yang memahami dunia SEO hingga terdampar di website berbahasa Inggris yang mengulas soal SEO. Terus terang, ia termasuk seorang pembelajar yang lambat. Buktinya, lebih banyak waktu yang ia habiskan untuk memahami istilah alih-alih belajar tentang teknik SEO. Ia pun sadar bahwa memahami seluk-beluk dunia SEO itu bukan perkara mudah.
Semakin banyak ulasan tentang SEO yang dia baca, semakin bingung ia dibuatnya. Soalnya, penjelasan dari masing-masing blogger sangat berbeda-beda. Sebagai pemula, dia tidak mampu membedakan mana teknik yang benar-benar mujarab dan mana yang tidak. Akhirnya, semua teknik yang dia pelajari kemudian ia terapkan di blog yang dibuat khusus untuk mempraktikkan teknik SEO.
Dia masih ingat, pada tahun 2016, ia membuat blog tentang lowongan kerja. Ada beberapa alasan mengapa dirinya memilih fokus pada konten tentang pencarian lowongan pekerjaan ini. Pertama, jumlah pengangguran yang meningkat setiap tahun membuat informasi tentang lowongan pekerjaan sangat diminati. Kedua, informasi tentang lowongan kerja sangat mudah didapatkan. Apalagi ia sudah bergabung dengan sebuah group email tentang lowongan pekerjaan.
Pilihannya memilih niche lowongan kerja sama-sekali tidak keliru. Dalam hitungan bulan, blog lowongan kerja yang dikelolanya sudah mendapatkan pengunjung meski jumlahnya masih jauh dari memuaskan. Namun, grafik jumlah pengunjung cenderung meningkat setiap hari. Yang membuat dia senang adalah ketika melihat sumber trafik blog. Lebih 70 persen pengunjung berasal dari mesin pencari: Google dan Bing. Ini membuktikan bahwa teknik SEO yang dia pelajari mulai memperlihatkan hasilnya.
Ia sangat bahagia ketika mendapati blog miliknya muncul di halaman pertama pada hasil pencarian Google untuk sejumlah kata kunci. Bagi orang yang bergelut di dunia digital marketing, muncul di halaman pertama Google adalah berkah yang bisa mendatangkan banyak hal: nilai brand, trafik, dan dollar. Banyak brand besar memilih ‘membakar’ uang dengan memasang iklan agar muncul di bagian paling atas hasil pencarian. Ia, dengan teknik SEO, bisa melakukan dengan cuma-cuma.
Selama setahun dia mengelola blog lowongan kerja tersebut sambil belajar tentang dunia SEO, yang algoritma-nya terus berubah sepanjang waktu. Semakin banyak yang ia pelajari, semakin sedikit yang ia ketahui tentang seluk-beluk SEO. Dia hampir saja menyerah, dan menganggap bahwa mendalami SEO sia-sia belaka. Namun, dia sudah kadung menikmati dunia optimasi search engine itu, yang baginya “asyik dan sangat menantang.” Pun begitu, cuma setahun saja dia kuat mengurusi blog lowongan kerja tersebut. “Nilai cost per click (CPC) blog lowongan kerja sangat rendah. Percuma saja punya trafik melimpah.” Begitu dia memberi alasan.
SETELAH tidak lagi mengurusi blog lowongan kerja, dia mulai fokus membangun blog pribadinya, AP. Nama blog-nya ini merujuk pada judul buku yang pernah dia terbitkan pada tahun 2009 silam. Domain yang beberapa kali berganti pemilik itu berhasil dia dapatkan kembali setelah menunggu dengan sabar selama dua tahun. Soalnya, dua tahun terakhir domain itu masih dalam kuasa orang lain. Ia termasuk beruntung bisa memiliki domain tersebut kembali, karena cocok dengan brand yang selama ini melekat dengan namanya. Meskipun sempat kesulitan di awal, dia berhasil membangun blog tersebut menjadi salah satu blog yang diperhitungkan di kalangan blogger Aceh.
Dengan bekal pengetahuan SEO seadanya, dia mengelola dan mengurus blog AP dengan semangat membara (ah, terlalu mendramatisir). Persis seperti seorang blogger pemula yang baru belajar internet. Dia mewajibkan dirinya memposting minimal satu tulisan setiap hari, sebuah kewajiban yang lebih sering terabaikan. Ia berusaha menerapkan teknik SEO saat menulis konten blog, pun tidak melupakan soal kualitas tulisan. Dia tanamkan dalam dirinya bahwa ia tidak hanya menulis untuk mesin, melainkan juga kepada manusia yang menggunakan mesin.
Pemahamannya tentang konten berkualitas yang SEO Friendly, ditopang kemampuan menulis, membantu blog miliknya muncul di halaman pertama mesin pencari Google. Secara perlahan-lahan, blog yang dikelolanya mulai dikenal di kalangan blogger dan advertiser. Tawaran iklan dan article placement semakin sering masuk ke email pribadinya. Jika harga cocok dia akan menerimanya dengan tangan terbuka. Tapi lebih sering advertiser menolak dan tidak lagi memberi kabar karena harga yang ia tawarkan dianggap mahal.
Dia memang tidak membuka layanan penulisan artikel SEO secara khusus, tapi beberapa pengguna jasanya merasa puas. Soalnya, beberapa kata kunci yang ditargetkan bisa muncul di halaman pertama (page one) mesin pencari Google. Sejumlah brand lokal mulai memanfaatkan blog miliknya itu untuk kepentingan promosi digital (digital marketing). Ia memang tidak menjamin bahwa sebuah kata kunci akan muncul di halaman pertama. Tapi, ia memberi jaminan akan melakukan yang terbaik untuk membuat kata kunci yang ditargetkan tersebut muncul di halaman pertama Google. Itulah yang dikerjakannya dengan semangat seorang pembelajar.
Di sela-sela waktu luang, dia memberanikan diri mengikuti kontes SEO untuk menguji apakah pengetahuannya tentang optimasi mesin pencari itu sudah berkembang atau jalan di tempat. Pada setiap kontes tersebut, dia jarang sekali menang. Blog miliknya lebih sering terlempar ke halaman dua atau bahkan tidak muncul sama sekali di hasil pencarian Google. Hasil tersebut kadang membuatnya kapok, tapi keinginan belajar dan mendalami digital marketing itu begitu kuatnya. Dia cukup sadar bahwa orang-orang tidak akan menggunakan jasanya jika dia menyerah lebih cepat.
Di penghujung tahun 2019, dia pun menikmati hasilnya. Blog AP yang dikelolanya sudah jauh berkembang. Sudah banyak kata kunci yang terindeks oleh Google dan membuat beberapa postingan di blog miliknya itu nangkring di halaman pertama. Bahkan blog miliknya berhasil keluar sebagai juara pertama dalam sebuah kontes SEO. Baginya itulah pencapaian tertinggi yang diperolehnya selama mendalami dunia SEO.
Ia anggap digital marketing life hacks sebagai proses pembelajaran digital. Proses ini ia nikmati meski hasilnya masih jauh dari harapan. Tapi, setidaknya ia sudah mampu melakukan pemasaran digital untuk membangun brand miliknya. Semangat itu pula yang ingin ia telurkan untuk orang lain, bahwa proses tidak pernah mengkhianati hasil.
Kalian bisa belajar semangat meraih sukses dari dia? Caranya cukup buka website Domainesia sebagai penyedia hosting terbaik untuk membeli domain, kemudian pilih layanan hosting yang cocok dengan isi dompet kalian. Jika ingin punya server sendiri (Virtual Private Server), boleh mencoba layanan VPS Indonesia agar website kalian tampak profesional. Setelah semuanya beres, mulailah merintiskan jalan sukses kalian sendiri. Jika ‘dia’ bisa melakukannya, maka kalian pun dapat melakukannya, bahkan, mungkin lebih baik dari dia!
Note: “Dia” dalam tulisan di atas adalah saya, Taufik Al Mubarak, pemilik blog Acehpungo.com ini. Tulisan ini diikutkan dalam lomba Domainesia dengan tema Digital Marketing Life Hacks