Qaid Arkana

Fauzan Azima: Saya Netral dalam Pilkada

Banda Aceh – Mantan Panglima GAM Wilayah Linge Teungku Fauzan Azima menyatakan dirinya bersikap netral dalam Pilkada 2012. Menurutnya, sebagai pegawai yang bekerja di instansi pemerintahan dirinya dilarang menjadi tim kampanye kandidat yang bertarung dalam Pilkada.

“Pilkada 2012 ini saya netral. Berdasarkan instruksi gubernur, pegawai instansi pemerintahan tidak boleh menjadi timses dan terlibat mendukung salah satu calon,” ujar Fauzan Azima, Ketua Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser (BPKEL) kepada AcehCorner.Com, Kamis (1/3) malam.

Fauzan mengaku dirinya banyak menerima telepon dan sms yang menanyakan kebenaran berita di AcehCorner ‘PANDAI Jagokan Nazar Pimpin Aceh 2012-2017’. Fauzan pun meminta AcehCorner.Com memperjelas bahwa Fauzan, Ketua PANDAI, bukan dirinya, sehingga tidak muncul penafsiran keliru.

“Banyak yang menelepon mempertanyakan kebenaran berita di AcehCorner.Com tersebut. Tolong disampaikan bahwa Fauzan (Ketua PANDAI) itu bukan saya, Fauzan Azima (Ketua BPKEL),” kata Fauzan yang juga mantan jurnalis ini.

Menurutnya, tak mungkin dirinya mendukung salah satu kandidat. Pasalnya, hampir semua calon Gubernur yang maju adalah teman-temannya.

“Semua yang maju itu teman-teman saya. Muallem (Muzakkir Manaf, red)itu teman saya, Irwandi juga teman, saya juga berteman dengan Nazar, termasuk Abi Lampisang (Tgk Tajuddin, red) juga teman,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan Ketua Pusat Aneuk Nanggroe Damee dan Islami Aceh Indonesia (PANDAI), Fauzan, menjagokan Muhammad Nazar memimpin Aceh untuk periode 2012-2017.

Lembaga pandai yang dimotori oleh beberapa eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menilai Nazar lebih layak menjadi pemimpin bagi kesejahteraan rakyat Aceh secara menyeluruh.

“Nazar memiliki komitmen yang kuat terhadap pembangunan Aceh ke depan. Selama lima tahun mendampingi Irwandi malahan Nazar lebih berperan aktif dalam sagala hal, beliau mampu membina komunikasi yang baik dengan segala lini, baik pusat maupun daerah termasuk dengan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) yang selama ini terkesan kurang harmonis dengan eksekutif,” ujar Ketua PANDAI, Fauzan, dalam rilis yang diterima AcehCorner, Selasa (28/2).