Palang Merah Berusaha Masuki Lagi Baba Amr

Harlan

Damaskus-Palang Merah Internasional (ICRC) untuk ketiga kalinya mencoba memasuki distrik Baba Amr yang hancur di kota Homs untuk menyalurkan bantuan.

Palang Merah Internasional (ICRC) akan menyelesaikan negosiasi dengan petugas yang melarang konvoi bantuan memasuki Homs pada Sabtu (3/3) lalu.

Tujuh truk Palang Merah terpaksa bermalam di pusat kota Homs setelah dilarang memasuki Baba Amr, meski pemerintah Suriah telah memberikan izin.

“Setiap korban luka yang belum dirawat pemerintah Suriah dalam kondisi yang berbahaya, mungkin mereka sudah dibawa keluar saat ini,” kata juru bicara ICRC Sean Maguire.

“Kami tak tahu pasti berapa orang yang ada di sana. Itu merupakan misteri bagi kami,” tambah Maguire.

Maguire menambahkan ICRC merasa kecewa karena selama dua hari terakhir tak bisa masuk ke Amr Baba.

Sementara itu, wartawan BBC Jim Muir dari Lebanon melaporkan keputusan pemerintah Suriah melarang konvoi ICRC memasuki Baba Amr karena dikhawatirkan masih banyak ranjau darat dan perangkap yang harus dibersihkan terlebih dulu.

Namun, Muir menambahkan sebuah laporan yang belum dapat dikonfirmasikan kebenarannya menyatakan telah terjadi pembunuhan dan eksekusi oleh pasukan Suriah.

Kelompok oposisi menyatakan penundaan ini adalah upaya untuk menutupi aksi brutal pasukan pemerintah itu.

Laporan itu juga menyebut, pasukan pemerintah menahan semua laki-laki yang berusia di atas 11 tahun dan ditempatkan di sebuah bangunan di tempat itu.

Laporan lain menyebut sebuah truk yang dipenuhi mayat dari Baba Amr terlihat di jalan raya dekat kawasan itu.

Menyedihkan

Kondisi di distrik Baba Amr dikabarkan sangat menyedihkan tanpa aliran listrik dengan sedikit persediaan makanan, air bersih dan pasokan obat-obatan.

Televisi pemerintah Suriah menyiarkan gambar-gambar dari Baba Amr yang menunjukkan kehancuran hebat yang oleh pemerintah disebut diakibatkan ulah kelompok teroris bersenjata.

Kelompok itu, masih kata pemerintah, membawa rencana asing untuk merusak stabilitas keamanan Suriah.

Koresponden BBC mengatakan gambar-gambar televisi itu tidak memperlihatkan seorang pun di jalanan Baba Amr. Sehingga jumlah korban hanya bisa diketahui setelah ICRC bisa masuk ke Baba Amr.

Sementara itu dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB, Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon mengatakan komunitas internasional telah gagal mencegah kekerasan pemerintah Suriah terhadap warga sipil.

Sekaranglah saatnya, lanjut Ban, bagi dunia internasional untuk menyatukan suara demi masa depan Suriah.

Di tempat terpisah fotografer harian Sunday Times Paul Conroy yang meninggalkan Suriah setelah terluka di Homs kepada BBC mengatakan apa yang terjadi di Baba Amr adalah sebuah pembantaian sistematis.

“Saya sudah meliput banyak perang, namun saya tak pernah melihat kekejaman seperti ini,” kata Conroy dari ranjangnya di sebuah rumah sakit di Inggris.[bbc]