Serbuan Kelelawar di Australia

Harlan

Canberra-Sekitar 250.000 ekor kelelawar menyerbu sebuah kota di bagian utara Australia, sehingga muncul peringatan terhadap kemungkinan penyebaran rabies.

Kelelawar dapat menyebarkan virus rabies kepada manusia melalui air liur.

Pusat Pengendalian Penyakit CDC memperingatkan penduduk di Kota Katherine untuk menjauh dari kelelawar pemakan buah, yang bisa jadi membawa jenis virus rabies Lyssavirus yang berasal dari kelelawar Australia.

Penyakit dapat menyebar kepada manusia jika mereka terkena gigitan atau cakar kelelawar.

Otoritas setempat telah menutup lapangan olahraga di kota yang berjarak sekitar 300 km dari Darwin.

Koloni kelelawar pemakan buah ini datang di kota tersebut pada akhir bulan lalu.

Hanya dalam beberapa hari jumlah hewan itu bertambah, seperti disampaikan oleh wartawan BBC Phil Mercer.

Kelelawar mungkin tertarik dengan tanaman asli wilayah tersebut, atau datang ke daerah itu karena kehancuran habitat atau perubahan kondisi iklim, seperti disampaikan oleh penjaga hutan senior John Burke, kepada BBC.

“Dapat dimengerti bahwa di wilayah kota terdapat banyak jenis tanaman eksotis dan berbunga sepanjang tahun,” kata dia. “Jadi ini lebih karena sebuah perlintasan, saya duga, melintas dan membawa pergi”.

Direktur CDC Vicki Krause mengatakan kepada media Australia bahwa virus terdapat dalam air liur kelelawar.

Sejumlah korban tewas karena virus itu tetapi kondisi yang sangat jarang karena vaksin untuk mencegah penyebaran virus dapat diperoleh, seperti dijelaskan oleh koresponden BBC.

Jika digigit, orang harus mencuci bagian luka dan mendapatkan pertolongan medis secepatnya, kata Dr Krause. Vaksinasi akan efektif jika diberikan secepatnya, tambah dia.

Para ahli mengatakan kedatangan kelelawar yang sangat banyak di wilayah Utara Kota ini hanya terjadi selama dua atau tiga kali dalam satu dekade.[bbc]