Kabar duka menyelimuti umat Islam Indonesia. Pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta. Kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber diungkapkan oleh Ustaz Yusuf Mansur melalui akun Instagramnya @yusufmansurnew.
“Innaa lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun. Syaikh Ali Jaber wafat di RS Yarsi, jam 8.30. Mohon do’anya,” tulis Yusuf Mansur di akun IG-nya, Kamis (14/1/2021).
Kabar ini dibenarkan Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Al-Habsyi, seperti dikutip situs Republika.co.id, Kamis (14/1). “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah wafat Syekh Ali Jaber, saya sedang menuju RS Yarsi Jakarta Pusat,” ujar dia. Secara detail beliau belum menjabarkan meninggalnya dai asal Madinah, Arab Saudi itu.
Syekh Ali Jaber dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa (29/12/2020). Ia sempat masuk ruang ICU RS Yarsi pada Rabu (30/12).
Kondisi kesehatan Syekh Ali Jaber sempat dilaporkan membaik pada 4 Januari 2021. Sebelumnya, di media sosial sempat juga beredar foto yang menunjukkan Ali sedang tidak sadarkan diri dan sudah menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator.
“Kondisinya pun semakin membaik tim medis menyampaikan apa adanya, bahwa perkembangannya cukup bagus dan terus menunjukkan peningkatan,” tulis akun @syekh.alijaber, Senin (4/1/2021).
Dalam akun Instagramnya itu, Ali juga meminta masyarakat, khususnya jemaah Ali, untuk mengirimkan doa. Selain itu, mereka juga mengajak jemaah untuk mengikuti amalan ibadah Ali setiap hari.
“Kami berupaya meneruskan hobi beliau, merutinkan sedekah subuh dan beliau gemar membaca surat Al-Baqarah setiap hari,” ujar akun tersebut.
Syekh yang saat pertama kali datang ke Indonesia tahun 2008 itu pernah dijuluki “Ali Zidane”, merujuk pada pemain sepakbola terkenal Perancis. Saat itu, beliau mengaku datang ke Indonesia untuk berlibur.
Dia datang ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk bertemu dengan saudaranya. Di Lombok, beliau mendapat sambutan hangat dari warga setempat. Kala itu, Ali Jaber belum bisa berbahasa Indonesia. Kini, beliau sudah menjadi warga negara Indonesia (WNI). Dia mengumumkan paspornya sudah berubah menjadi Indonesia pada awal Januari 2020.
“Tujuan pertama kali (ke Indonesia) untuk jalan-jalan sebenarnya,” ujar Ali, seperti dikutip dari detik.com, Senin (21/9/2020).
September tahun lalu, ketika berdakwah di Lampung, beliau diserang oleh seorang pria sakit jiwa. []
CNN, Republika, Detik