Iskandar Usman

Wartawan Dihajar Kontraktor di Mapolsek Banda Alam

Idi — Basri, wartawan Tabloid Radar Nusantara, terbitan Jakarta, yang juga warga Idi Rayeuk, Aceh Timur, Selasa (7/2), sekira pukul 13.30 WIB dihajar oleh oknum kontraktor pembangunan jalan Keude Geurubak, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, berinisial SU dan KU. Keduanya juga warga Aceh Timur.

Pemukulan itu dilakukan oleh dua oknum kontraktor di dalam Mapolsek Banda Alam. Anehnya, insiden itu disebut- sebut disaksikan oleh Kapolsek dan Kanit Reskrim setempat.

Kasus yang mendapat kecaman keras dari kalangan pekerja pers di Aceh Timur dan Langsa itu, kini sudah dilaporkan ke Mapolres Aceh Timur di Peudawa. Basri kepada wartawan mengaku, dirinya pada Selasa (7/2) siang, melakukan konfirmasi mengenai keluhan jalan berdebu di kawasan Keude Geurubak kepada Kadis PU Aceh Timur, M Yusuf Adam.

Dalam konfirmasi itu, kata Basri, Yusuf Adam mengatakan, pembangunan jalan
tersebut dikerjakan oleh kontraktor SU. Setelah itu, lanjut Basri, dia mendapat telepon dari oknum kontraktor SU dan memintanya untuk bertemu. “Siang itu saya duduk di sebuah warung kopi di kawasan Keude Gerubak, Banda Alam, sembari menunggu teman yang hendak melaporkan kehilangan surat tanah ke Polsek Banda Alam,” katanya.

Saat itu pula, kontraktor SU dan KU datang dengan menggunakan Honda CRV warna putih metalik. Kontraktor itu langsung meminta Basri untuk naik ke dalam mobil, namun karena merasa curiga akan terjadi sesuatu, Basri menolak untuk naik ke dalam mobil.

“Saya bilang begini, kalau mau pukul saya, pukul aja di sini,” kata Basri saat ini. Meski demikian, terang pria kurus ini, akhirnya si kontraktor meminta untuk bertemu di tempat lain. Dan disepakatilah di Polsek setempat.

Begitu tiba di Mapolsek Banda Alam, Basri mengaku sempat memberitahu
kepada Kanit Reskrim bahwa kemungkinan besar ia akan dipukul. “Waktu itu kanit langsung menyuruh saya masuk ke dalam kantor Mapolsek. Kemudian, selang beberapa saat kemudian, SU dan KU dengan emosi bertanya kepada saya “mengapa kamu konfirmasi masalah pembangunan jalan tersebut kepada Kadis PU Aceh Timur”, ujar Basri menirukan SU.

Dalam sekejap, sambung dia, SU kemudian memegang kerah bajunya dan KU menampar pada bagian mukanya. Tak puas dengan tamparan, SU hendak menghajar dirinya dengan bogem mentah, namun langsung dilerai oleh kapolsek dan kanitnya. “Setelah mereka memukul saya, SU dan KU langsung pergi meninggalkan Polsek Banda Alam. Karena tak ada tanggapan di Polsek, sekitar pukul 16.00 WIB, Selasa (7/2), saya melaporkan kejadian pemukulan tersebut ke SPK Polres Aceh Timur, “ sebut Basri.

Dia mengatakan, laporan tersebut bernomor SPPL/14/II/2012/SPK, perihal laporan tersebut diterima langsung oleh Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian Polres Aceh Timur, Aipda Rasyid Anggara. Sementara itu, Kadis PU Aceh Timur, M Yusuf Adam, kepada wartawan membenarkan bahwa pada Selasa (7/2), Basri, menelepon dirinya, menanyakan terkait pekerjaan pengaspalan jalan penghubung Kecamatan Idi Tunong, dengan Kecamatan Banda Alam (Jalan Keude Geurobak- Idi Tunong).

Yusuf Adam mengaku, bahwa kendala belum belum dilakukan pengaspalan jalan tersebut karena jembatan Blang Siguci, Kecamatan Idi Tunong, belum dapat dilalui oleh dumtruck pengangkut material aspal. Kapolres Aceh Timur, AKBP Iwan Eka Putra, SIK, melalui Kasat Raskim AKP Priyo Utomo, SH, SIK, saat dihubungi membenarkan, pihaknya ada menerima laporan pemukulan tersebut.”

Menurut laporan Kasat Reskrim kasus itu sudah ditangani pihaknya,” demikian Iwan Eka Putra, yang menggantikan AKBP Drs Ridwan Usman.