Gutenberg

Taufik Al Mubarak

Yuk! Berkenalan dengan Gutenberg, Editor Baru WordPress

Kabar tidak menyenangkan bagi pengguna SteemPress hadir seiring pembaruan yang dilakukan oleh WordPress. Saat merilis WordPress versi 4.9.8, di beranda WordPress kita muncul sebuah pemberitahuan mengenai kehadiran Gutenberg, sebuah editor baru yang akan segera menggantikan editor lama seperti kita kenal selama ini. Suka atau tidak suka, Gutenberg akan dihadirkan secara default pada WordPress versi terbaru nantinya.

Saya sudah mencoba memasang Gutenberg pada salah satu website yang saya kelola. Kesimpulan awal saya, editor baru ini sangat elegan, mudah digunakan, dan memiliki antar-muka pengguna (user-interface) yang menarik. Kita dapat bermain-main dengan sejumlah tools yang tersedia, semudah menggerakkan jari tangan di atas keyboard. Benar-benar sebuah pembaruan yang akan memberi semangat bagi blogger untuk terus memproduksi konten pada blog mereka.

Namun, setelah menjajal Gutenberg secara meraton, saya menemukan sebuah masalah serius, yaitu tidak adanya fitur “Publish to STEEM” seperti biasanya di bagian kanan kolom posting. Bagi blogger yang tidak menggunakan SteemPress dan tidak terhubung dengan blockchain STEEM, hal ini tentu saja bukan sebuah masalah serius.

Lalu, apa itu Gutenberg? Plugin ini jelas bukan proyek cilet-cilet WordPress, melainkan sebuah masa depan bagi dunia blogging. Mereka tentu saja tidak sembarangan ketika mengadopsi nama seorang penemu terkenal sebagai nama proyek mereka. Ada semangat dan visi yang jauh lebih dari sakadar mendompleng nama besar penemu berkebangsaan Jerman itu. Soal Gutenberg ini, kalian bisa membaca postingan saya sebelumnya, Gutenberg, New Editor WordPress yang Wah.

Pada deskripsi mengenai plugin ini, mereka menyebutkan bahwa Gutenberg lebih dari sekadar editor. Untuk tahap awal mereka memang fokus mengembangkannya sebagai editor untuk memudahkan blogger memposting tulisan, tetapi pada akhirnya proyek Gutenberg ini akan berdampak pada seluruh pengalaman penerbitan termasuk kustomisasi, sebagai fokus mereka berikutnya.

Dan, pada akhirnya, proyek Gutenberg ini akan membuka peluang baru bagi pengembang plugin dan tema untuk melayani pengguna secara lebih baik, termasuk pengalaman pengguna atau menghadirkan konten visual yang lebih menarik. Kehadiran Gutenberg membuat WordPress kembali meneguhkan tagline mereka, bahwa code is poetry! Siapa yang tidak familiar dengan dunia coding nantinya akan merasakan bahwa bermain-main dengan kode akan menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Gutenberg dan SteemPress
Saya sudah menjajal plugin Gutenberg ini secara marathon, dan ternyata sangat mengasyikkan. Fitur-fitur yang tersedia benar-benar memudahkan kita melakukan pengeditkan dan kustomisasi posting. Memasukkan gambar, video dan tulisan sangat mudah. Editor ini memilih antar-muka yang sangat ramah pengguna.

Namun, ada satu hal yang membuat saya risau. Ternyata, Gutenberg belum kompatibel dengan SteemPress. Di halam editor, di bagian visibility, tidak ada tombol “Publish to STEEM” seperti sebelumnya. Kalau ingin tulisannya terposting ke blockchain STEEM, pengguna harus mempublikasikan lebih dulu postingannya di blog, kemudian baru melakukan posting ke STEEM pada menu posting, di bagian all post. Yaitu, dengan mencontreng tulisan yang hendak dipublikasikan ke STEEM.

Pilihan ini tentu saja sangat berisiko. Ada pengalaman dari seorang teman, ketika dia melakukan posting dengan cara menconteng di halaman edit postingan itu, maka postingannya langsung didatangi oleh @cheetah. Sementara jika memposting tulisan seperti dilakulan selama ini, takutnya tulisan tersebut tidak terposting ke blockchain. Soalnya, sebelum ada Gutenberg ini pun ada kawan-kawan yang mengeluh postingannya tidak terposting ke steemit. Apatah lagi dengan adanya Gutenberg ini.

Namun, ada kabar baiknya. Saya sudah mencoba menghubungi @Fredrikaa dan memberitahukan soal begini, dan tanggapan dia sangat baik. Mereka sedang bekerja memperbarui plugin Steempress agar kompatibel dengan editor baru Gutenberg.

“I think we should have an update to address this by Monday,” kata @Fredrikaa. Kita berharap mudah-mudahan hari Senin ini pembaruan Steempress bisa dirilis, ke versi 1.4.3.

Jadi, sambil menanti pembaruan apa yang akan dilakukan oleh SteemPress, ada baiknya steemian pengguna WordPress tidak dulu memasang Gutenberg. Ini hanya untuk berjaga-jaga saja. Pun begitu, pihak WordPress sudah merencanakan akan menghadirkan editor Gutenberg ini secara default pada pembaruan WordPress versi selanjutnya.

Semoga postingan ini bisa membantu.


Leave a Comment