Transkrip Wawancara Saya dengan Anak UGM

Rio Pauleta

Beberapa bulan yang lalu saya di wawancara tentang sekolah/kelas damai oleh seorang peneliti Universitas Gajah Mada, inilah hasilnya!

Sejak kapan bergabung dengan SSB?
2016.

Apa alasannya bergabung dengan SSB?
Dulu lahirnya di sekitar sini, 4-5 km dari sini. Rio juga terlibat waktu pembangunan SSB. Lokasi SSB ini tempat Rio bermain dulu. Ketika udah dibangun, Rio masih kuliah waktu itu, kemudian orang tua dan orang kampong bilang harus ada anak daerah yang bekerja di SSB. Rio berusaha dengan nilai yang sebaik-baiknya. Rio juga les bahasa Inggris karena Rio dengar harus bisa bahasa Inggris. Menambah skill biar bisa bergabung di SSB. Pertamanya gagal ketika melamar sebagai guru SD. Sedikit kecewa tapi akhirnya mencoba lagi ketika dibutuhkan penerjemah untuk anak kelas Mindanao. Alhamdulillah Rio dipanggil lagi. Dulu kuliah tarbiyah bahasa Inggris.

Kalau dari sisi sekolahnya, apa yang menarik?
Terdengarnya kan SSB ini sekolah unggul dan menerapkan sistem kurikulum nasional yang untuk di Aceh ini baru sekolah yang bagus. Yang jujur. Dulu Rio ngajar di SMK, sekarang juga masih. Rio tercengang ketika tahu kalau nyontek dikeluarkan. Ini luar biasa. Ini Rio banget karena Rio paling males kalau memberikan jawaban ke teman. Atau siswa itu harus dituntun dari A sampai Z. mendengar itu semua rasanya ini cocok sekali. Karena itu Rio daftar. Selain mengajar kita juga bisa banyak belajar.

Di SSB ada MKBS. Tahu itu?
Beberapa kali ada dikasih pelatihan. 2017 ikut sekali.

Ada kelas yang damai di MKBS ingat ngga?
Nggak ingat lagi.
Apa kelas yang damai menurut Pak Rio?
Semua muridnya mematuhi peraturan, tidak mengganggu kawannya. Ributnya juga ribut positif. Ribut mendengarkan pelajaran. ribut bertanya ke kawannya tentang pelajaran. kemudian semua belajar tanpa distraksi yang berarti. Mereka bebas bertanya pada guru dan kawannya tentang pelajaran yang sedang dipelajari.

Apa kualitas/nilai yang dimiliki oleh Pak Rio yang berkontribusi untuk kelas yang damai?
Saya guru yang panikan. Agak panik kalau ngajar. Misal kalau untuk mengajar dua jam, Rio butuh 4 jam untuk persiapan. Kisah semalam, hari ini ngajar dai jam pertama sampai jam 10 dan jam 2 sampai jam 4, jadi Rio semalam harus ada yang dipersiapkan. Semalam baca buku tentang PPKN, kemudian nonton youtube tentang Undang-undang, kemudian lihat juga apa inti materinya. Ilmunya dapat tapi kegiatan di kelasnya harus fun. Siswa harus paham. Misalnya durasi dari jam 8 sampai jam 10, jangan lebih jangan kurang. Ada 4 hal yang Rio persiapkan untuk materi tentang hukum, pertama siswa meneliti apa saja yang melanggar hukum dan yang mematuhi hukum, lalu apa konsekuensinya kalau melanggar. Kalau bahasa Inggris tentang pronounce, karena Rio lihat minggu lalu karena masih bahasa Inggris dasar, Rio masih lihat salah penyebutan maka hari ini Rio akan ulang lagi. Rio sudah buat powerpoint dan handout.

Jadi kalau disimpulkan, Pak Rio ini orangnya terencana?
Iya, bisa membuat persiapan.

Sejak kapan anda sadar sebagai orang yang terencana?
Mungkin itu sejak mengajar anak-anak di 2011. Membuat lesson plan, RPP. Tapi minimal Rio harus ada apa yang akan dibawa ke kelas. Walau nanti mungkin rencananya tidak berjalan di kelas, tapi setidaknya kita ada sesuatu yang direncanakan. Kalau ada rencana yang tidak berjalan maka disiapkkan Pln B nya.

Di kehidupan sehari-hari sebelum mengajar apa sudah punya hidup yang teratur?
Nggak juga. Kalau hari libur memang tidak ada rencana apa-apa. Tapi untuk sehari-hari nggak juga teratur. Biasanya diplot. Misal pagi untuk kerja, nanti jam 4 sampai jam 6 kumpul sama kawan-kawan. Nanti jam 6 harus sama keluarga sampai jam 8 setelahnya nulis atau mempersiapkan untuk besok.

Jadi ada perencanaan gitu ya?
Itu memang sudah rutinitas walau tidak tertulis.

Sejak kapan anda mulai punya kebiasaan hidup terencana?
Kayaknya mulai ngajar. Sebelum kerja kan seharian bisa dihabiskan sama kawan-kawan.

Ada hal yang mendorong anda menjadi orang yang teratur?
Rio pikir kita kan makhluk sosial. Kita punya tanggung jawab pada diri sendiri, keluarga dan orang lain, karena itu Rio pikir hidup kita juga harus bermanfaat bagi orang lain. Untuk keluarga, karena mamak dan ayah sendiri di rumah, Rio sebagai anak lelaki satu-satunya di sini punya tanggung jawab menghabis kan waktu misal antara maghrib sampai isya bersama keluarga. Dengan teman karena sudah punya hubungan sejak lama maka harus tetap dijaga.

Ada yang meminta anda seperti ini atau kesadaran sendiri?
Itu karena mungkin baca-baca buku dan dengar ceramah tentang bagaimana hidup yang bermanfaat bagi orang lain. Buku Paulo Coelho. Rio kan juga lulusan Ruhul Islam Anak Bangsa, maka ada teman-teman yang jadi ustadz, Rio ikut ceramah mereka.

Lalu bagaimana anda membiasakan itu pada diri sendiri?
Kadang-kadang Rio minimal harus menulis satu artikel. Rentangnya dari jam 8 atau dari jam 5 sampai 11 malam. Tapi kondisional kalau ada waktu. Jadi gara-gara bangunnya udah teratur, waktunya udah teratur, jadi sudah bisa memprediksi apa yang akan dilakukan. Akhirnya Rio pikir ini adalah sebuah tanggung jawab bagi Rio. Pertama-tama memang agak susah, misal karena kita harus bangun pagi. Jadi Rio atur, misal tidur harus minimal 4 jam. Kalau kumpul dengan teman kalau sudah malam Rio ingat harus istirahat karena besok mengajar. Dulu ketika jam mengajarnya belum banyak, masih belum teratur hidupnya. Rio bunuh rasa malas, mulai dengan pasang alarm buat bangun pagi dan set waktu jam berapa harus berangkat ke sekolah.

Ada pihak di luar yang ikut berkontribusi?
Paling orangtua tanya apa nggak sekolah hari ini.

Apakah keteraturan ini berdampak positif?
Iya, dengan keteraturan berdampak pada kesehatan. Jadi jarang sakit.

Apakah anda juga mengajarkan keteraturan pada anak-anak?
Pelan-pelan. Pertama Rio harus jadi teladan. Tepat waktu, mengajar dengan kasih sayang tanpa kekerasan. Dengan jadi teladan, murid akan mengikuti walau tanpa harus memberitahu secara lisan.

Apakah membuat aktivitas tertentu agar anak belajar hidup teratur?
Kalau kegiatan belum ada. Karena Rio ngajar bahasa Inggris dan PKN. Paling hanya Rio contohkan. Mencontohkan lebih baik daripada mengajari. Mungkin norma dan moral ada guru lain yang mengajari.

Hidup teratur juga dilakukan di luar lingkungan sekolah?
Kondisional juga. Tergantung misal kalau pas libur ya nggak teratur. Kadang seharian dengan kawan-kawan.

Leave a Comment