Kenapa Kita Tidak Bisa Menjadi orang yang Kita Inginkan?

Rio Pauleta

Pak Kade curhat padaku, bahwa dia ingin sekali jadi tentara, tapi dia terjebak pada tugasnya sekarang menjadi guru. Hanya rambutnya saja dipertahankan seperti rambut tentara. Iqbal, dia hanya ingin jadi pemain bola professional, terbentur dengan kemauan ayahnya yang ingin dia kerja kantor. Putra ingin menjadi pengusaha ponsel, tapi ayahnya tak kasih izin dan modal, sampai ayahnya meninggal.

Setelah penelitian berpuluh tahun, saya menemukan beberapa pasien yang tak bahagia dengan pekerjaannya. Asal sudah senin, mereka mulai menggerutu. Aggrrhh… besok senin lagi! Ya gak pas kali, sebentar-bentar sudah senin!

(source) Aquaman, sponsor utama air minum Aqua

Beberapa orang berani, berhenti dari pekerjaanya dan melakukan pekerjaan yang dia suka. Lebih keren lagi, dia bekerja yang dia tidak suka, dan meneruskan karirnya di bidang yang dia suka saat waktu senggang dan berhenti di kala sudah mapan dari pekerjaan yang dia kurang suka.

Yang aneh adalah, dia kerja saja, tak tahu apa pekerjaan ini dia sukai, apa tidak. Lalu kita ingat satu hal, apapun makanannya, terkadang harus bayar. Makanya pekerjaan itu penting untuk kita punyai supaya kita bisa mengikuti alunan perputaran bumi. Bumi selalu berputar-putar karena dia tak punya pekerjaan lain, atau itulah penugasannya.

Yang bergerak di muka bumi ini, jaminan Allah rezekinya. Bahasa Acehnya “Meugrak jaroe, meu ek igoe,” jaroe meugrak urat nari, na tajak na raseuki” (kalau tangan bergerak, maka gigi akan ada jigong, tangan bergerak dan kaki berjalan, disitulah rezeki akan datang).

(Source) Pekerja Keras

Raseuki Ureng Gampong bak ujoeng naleung, raseuki ureung kota bak ulee ureung (rejeki orang desa di ujung rumput, rezeki orang kota di kepala orang) yang mungkin bermakna orang desa itu bekerja dengan rerumputan dan sejenisnya (padi tergolong ke dalam jenis rumput?)mereka menafkahi anak-anak dan istri-istri mereka dari hasil pertanian. Sedangkan orang kota mencari rezeki mungkin dengan layanan jasa, membantu orang mengantar barang, menyediakan tempat makan, tempat menginap dan tempat untuk berobat.

Beberapa orang bekerja keras dan beberapa lagi bekerja cerdas. Pekerja keras adalah yang memakai seluruh tenaganya demi memperoleh rupiah. Misalnya pekerja kasar, buruh dan pegawai gerai. Rata-rata pekerja keras tidak bisa memakai idenya untuk melakukan pekerjaannya, ada atasan yang menyuruhnya harus seperti itu, makanya dia sepanjang tahun begitu-begitu saja. Itu saja yang dilakukan setiap hari dan makanya dia mengeluh bosan setiap hari senin tiba.

(source) Pekerja Cerdas

Pekerja cerdas orang yang dibayar atas keahliannya dalam melakukan sesuatu, misalnya para dokter? Para desainer, paranormal, perbaikan parabola, programmer, perbaikan istalasi computer, AC, WC, para penulis skripsi orang, para penjual onlen –termasuk apam? Dan lain-lain yang cerdaslah pokoknya.

Sekarang terserah para pembaca, mau kerja apa. Yang penting ente bisa di bagian itu dan yang penting ente senang. Hidup ini terlalu singkat untuk kita bekerja di bidang yang tidak kita suka, walaupun banyak ibu bidan yang kita suka, apa lagi yang masih magag..uh,, cantiknya, yang cantik-cantik saja. #eh? Sudah kemana ini?

Betapa senang kita saat kita melakukan yang kita suka, seperti punya pekerjaan hobi yang dibayar. Saya dulu, pas pertama dibayar karena menulis, senang luar biasa. Akhir-akhir ini, ikut pelatihan Cuma duduk-duduk ketawa saja, dibayar juga lebih senang lagi. Ada bapak-bapak gak kerja, cuma makan fee saja, dibayar juga, ketauan. lalu masuk penjara, lalu yang nangkapnya bisa dibayar juga… ha..ha..ha.

Leave a Comment