Steve Jobs Meninggal Dunia

Harlan

New York – Pendiri dan mantan CEO Apple, Steve Jobs, Rabu (5/10) malam waktu setempat, meninggal pada usia 56 tahun. Informasi kematian figur penting di balik sukses perusahaan raksasa Apple tersebut langsung menghiasi media online seluruh dunia, mulai di Amerika, Eropa, dan Asia, termasuk  juga di jejaring sosial seperti Twitter.

Situs Apple.Com sendiri malah memasang foto Jobs dalam ukuran besar untuk mengenang pria kelahiran San Fransisco, 24 Januari 1955 silam. Pihak Apple mengaku sangat kehilangan sosok visioner dan genius dengan sebutan mentor yang sangat inspiratif . “Dunia kehilangan figur manusia yang mengagumkan,” tulis situs Apple.com di halaman muka, Rabu (5/10) malam waktu setempat.

Agustus lalu, Jobs menyatakan mundur sebagai CEO Apple dan menyerahkan jabatan itu kepada Tim Cook yang saat ini menjabat Direktur Operasi atau Chief Operating Officer. Pengunduran diri Jobs disebut-sebut karena menderita suatu penyakit yang tidak disebutkan.

Namun, Jobs sendiri saat diundang sebagai pembicara pada wisuda mahasiswa di Stanford Stadium, Stanford University, 12 Juni 2005 silam pernah menyinggung soal kematian. Di hadapan 23.000 wisudawan dan keluarga mereka yang memenuhi stadium, Jobs menyatakan, pada usia 17 tahun dirinya sempat membaca sebuah kutipan, “Jika kau hidup setiap hari seakan-akan itu adalah hari terakhirmu, suatu hari kau akan benar.”

“Kutipan ini mengesankan saya, dan sejak itu selama 33 tahun terakhir, saya menatap cermin setiap pagi dan bertanya pada diri sendiri: ‘Jika hari ini adalah hari terakhir hidup saya, akankah saya ingin melakukan apa yang harus saya lakukan hari ini?” Dan jika jawabannya adalah “Tidak” dalam waktu beberapa hari berturut-turut, saya tahu saya perlu mengubah sesuatu,” katanya.

Saat itu, Steven Jobs mengabarkan, bahwa dirinya divonis mengidap kanker. Hasil scan yang dijalaninya, kata Jobs, menunjukkan ada tumor di dalam pangkreasnya. “Dokter bilang itu jenis kanker yang tak bisa diobati, dan saya hanya bisa bertahan tiga sampai enam bulan,” terangnya dalam pidato yang berjudul ‘Stay hungry. Stay foolish’ (Tetaplah Lapar, Tetaplah Bodoh).

Sejak itu, katanya, dia hidup dengan diagnosis setiap hari. Ternyata, sebuah keajaiban terjadi. Ketika dokter memeriksa kembali dan mengambil beberapa sel dari tumor itu, jenis pangkreas yang dideritanya sangat jarang terjadi dan masih bisa diobati. “Saya menjalani operasi dan saya baik-baik saja sekarang,” kata sosok yang masuk dalam 100 tokoh paling berpengaruh di dunia versi Time Magazine tahun 2008.

Semasa hidupnya, Jobs dikenal sebagai pembicara yang handal, terutama saat memperkenalkan produk terbaru dari Apple, seperti iPhone dan iPad. Untuk mengenang Jobs, pihak Apple mempersilahkan siapa saja untuk mengucapkan berduka, pemikiran atau seputar kenangan bersama Job. “If you would like to share your thoughts, memories, and condolences, please email [email protected],” tulis situs Apple.

Kini, figur penting yang membawa Apple menjadi perusahaan yang paling dikagumi di dunia sudah tiada. Jobs benar bahwa hari terakhirnya sudah tiba. Selamat jalan. []

Leave a Comment