Banda Aceh – Di masa depan, peran media sangat penting untuk mengubah penanganan bencana dari paradigma bantuan darurat ke paradigma mitigasi atau pencegahan. Demikian mengemuka dalam Seminar Nasional ‘Tanggung Jawab Sosial dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang diselenggarakan Forum Jurnalis Aceh Peduli Bencana (FJAPB) di Hermes Palace Hotel, Kamis (22/12).
Seminar Nasional itu hasil kerjasama UNDP melalui proyek Disarter Risk Reduction Aceh (DRR-A) dan Dishubkomintel dalam rangka 7 tahun peringatan tsunami Aceh pada 26 Desember 2011.
“Di sinilah pentingnya media massa untuk menjadi media pendorong terwujudnya manajemen bencana berbasis masyarakat atau masyarakat memiliki gambaran pengetahuan soal seluk-beluk bencana,” ujar Khoiri Akhmadi dari RCTI.
Khoiri menambahkan, di masa depan peran media sangat penting dalam kebencanaan, dalam mengubah paradigma penanganan bencana. “Merubah penanganan bencana dari paradigma bantuan darurat, menuju ke paradigma mitigasi atau pencegahan sekaligus paradigma pembangunan,” tambahnya lagi.
Hadir sebagai pemateri sesi pertama dari kalangan media Nasional, di antaranya Heru Hendratmoko (Radio KBR68H Jakarta), Khoiri Akhmadi (Eksekutif Produser Seputar Indonesia Siang RCTI), Mujtaba Hamdi (MediaLink). Selanjutnya dari media lokal Aceh hadir Yarmen Dinamika (Serambi Indonesia), Uzair (Radio Antero FM).
Para pemateri di sesi ini memaparkan makalah tentang Strategi Media dalam Kampanye Pengurangan Resiko Bencana dengan masing masing latar belakang media, cetak, radio, televisi.[]