Jakarta– Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, menegaskan, sejumlah rentetan penembakan di Aceh pada pergantian Tahun Baru tidak terkait dengan suasana politik menjelang Pilkada pada 16 Februari 2012.
“Dari hasil rapat kemarin, meskipun ada penembakan, Kapolri(Jenderal Polisi Timur Pradopo,red) dan dari hasil Muspida menyatakan peristiwa tersebut tidak terkait dengan Pilkada,” ujar Djoko Suyanto kepada wartawan usai menghadiri HUT Bakorkamla ke-5 di Graha Marinir, Jakarta Pusat, Kamis (5/1).
Menurut Djoko, penembakan yang terjadi pada waktu itu lebih terkait dengan permasalahan bagaimana penduduk setempat yang diberdayakan dalam pekerjaan-pekerjaan dan program pembangunan daerah, sehingga menimbulkan kecemburuan sosial antarsesama warga .
“Berdasarkan hasil laporan Gubernur(Irwandi Yusuf,red) dan kapolda, ada kecemburuan sosial. Kita akan cari akar permasalahannya,” katanya.
Djoko pun mengimbau masyarakat Aceh agar bisa mengelola dan memanfaatkan wahana demokrasi dengan memilih pemimpin yang tepat untuk membawa Aceh lebih baik lagi ke depannya.
Mendagri sependapat
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi mengaku telah mendapatkan informasi dari pihak Polri yang menyatakan bahwa rentetan peristiwa penembakan di Aceh tidak terkait dengan suasana politik menjelang Pilkada pada 16 Februari 2012.
“Menurut Pak Kapolri(Jenderal Timur Pradopo,red) itu tidak ada kaitannya dengan pilkada,” kata Gamawan ketika ditemui di kantor kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Gamawan menjelaskan, beberapa kasus penembakan itu adalah kasus kriminal murni. Dia berencana bertemu dengan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf untuk membahas situasi dan keamanan di Aceh.
“Mudah-mudahan besok ketemu dengan Pak Gubernur. Saya dengar Pak Gubernur ke Jakarta besok,” katanya.
Memang kriminal
Secara terpisah, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo membenarkan bahwa kasus di Aceh adalah kasus kriminal murni.
“Sampai sekarang tidak ada kaitan dengan yang lain-lain,” katanya sebelum mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di kantor kepresidenan.
Dia menegaskan, Polri terus melakukan upaya pengamanan dan pengejaran pelaku. Khusus untuk peristiwa penembakan pada 4 Desember 2011, Polri telah menangkap dua orang yang diduga terlibat.
Dua orang itu diduga terkait dugaan pembunuhan bersenjata api yang menewaskan tiga warga itu ditangkap pada Kamis (29/12) di kawasan Pusong, Kota Lhokseumawe.
Warga sipil korban penembakan itu adalah para pekerja di perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan karet di Aceh Utara itu. Korban tewas yakni Hery, Karno dan Sugeng, penduduk asal Bukit Lawang, Binjai Provinsi Sumatera Utara.
Sedangkan untuk kasus penembakan pada pergantian tahun, Polri masih melakukan penyelidikan.[Antara]