Binjai- Seorang warga Kelurahan Tunggorono, Binjai, Sumatera Utara, Liando Batara Sirait, Jumat, tertembak senapan angin, saat terjadi sengketa lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 2 di daerah itu.
“Petani tersebut tertembak, ketika sedang menanami lahan yang sedang dipermasalahkan itu,” kata salah seorang warga Maretina Br Silalahi di Binjai, Jumat (13/1).
Korban, menurut dia, tertembak senapan angin dari sejumlah preman, yang mendatangi warga di lahan perkebunan tersebut.
Maretina mengatakan, sejak dilakukannya pembongkaran paksa jembatan kayu oleh pihak PTPN 2, beberapa hari lalu, puluhan warga petani penggarap di Kelurahan Tunggorono, hingga hari ini masih menduduki lahan tersebut.
“Saat warga menanami lahan tersebut, puluhan preman membawa senjata tajam, panah dan senapan angin datang dan mengejar mereka,” katanya.
Dia mengatakan, akibat pengejaran itu, secara pontan petani berlarian keluar dan meninggalkan kebun dan pergi ke perkampungan, meminta pertolongan pada masyarakat. “Korban yang terkena peluru senapan angin itu, dibahagian dada sebelah kirinya.Untung peluru tidak menembus dada, dan hanya menyerempet,” ujarnya.
Bahkan, katanya, warga yang terluka, akibat terkena tembakan peluru senapan angin tersebut, telah dibawa ke Rumah Sakit Latersia.
Usai melakukan pengobatan, korban dibawa ke Mapolres Binjai, untuk membuat laporan atas perlakukan dari sekelompok preman tersebut.
Secara terpisah, Kapolsek Binjai Utara AKP Ismui mengatakan, identitas preman bayaran yang mengejar warga dengan mengunakan senjata tajam, panah dan senapan angin sudah diketahui.
“Kini petugas terus memburu pelaku penyerangan dengan senjata tajam tersebut,” katanya.[Antara]