Jakarta-Kementerian Pertahanan Indonesia menyatakan kebutuhan terhadap tank berat seperti tank Leopard bekas dari Belanda tidak bisa dihindari.
Pernyataan ini disampaikan Menteri Purnomo Yusgiantoro, Kamis (19/1), terkait rencana pembelian 100 tank dari Belanda yang mendapat kritikan dari parlemen.
Proses pembelian ini menurut Menhan Yusgiantoro masih terus diupayakan meskipun parlemen Belanda juga dilaporkan menolak rencana kesepakatan ini.
Saat ini Indonesia baru memiliki sejumlah tank ukuran kecil seperti PT 76, AMX 13, dan Scorpion. Tank berat seperti Leopard, kata Yusgiantoro, saat ini sudah menjadi kebutuhan pertahanan Indonesia.
”Kita masih dalam proses pemerintah dengan pemerintah, jadi kita lihat perkembangannya. Toh kita juga masih akan berbicara dengan DPR Indonesia,” kata Yusgiantoro.
Ia mengatakan jika tidak mendapat persetujuan DPR, pihaknya akan mencari alternatif lain.
Penentangan anggota DPR
Namun sikap Kementerian Pertahanan yang bersikeras membeli tank Leopard buatan tahun 2003 ini mendapat kritikan dari sejumlah anggota DPR.
Wakil Ketua Komisi I yang membidangi soal pertahanan Tubagus Hassanudin mempertanyakan urgensi pembelian tank ini.
”Seperti apa hakekat ancaman ke Indonesia?” tanya Tubagus.
Selain itu ia juga menilai tank jenis ini tidak cocok dengan kondisi alam yang ada di Indonesia.
Dia menyarankan Kementerian Pertahanan memilih jenis tank kelas medium dan ringan. Menurutnya selain cocok dengan medan di Indonesia, juga sebagian sudah ada yang mulai diproduksi PT Pindad.
”Mengapa tidak kita kembangkan saja tank-tank yang memang menurut penelitian dan pengembangan kementerian cocok (untuk Indonesia). Yaitu kelas medium.”
”Dan itu akan mengembangkan industri dalam negeri dan bisa bahkan bisa dijual di kawasan tertentu,” tambah Tubagus.
Diperlukan
Pandangan berbeda disampaikan Edward Lukman, pengamat militer Universitas Indonesia.
Menurut Edward, memang sudah waktunya bagi militer Indonesia untuk memperkuat persenjataan dengan jenis tank tempur berat semacam Leopard.
“Saya kira perlu dilihat perimbangan kekuatan kita. Harus mengerti bahwa Malaysia punya tank berat buatan Polandia, sementara Singapura punya jenis tank Leopard yang setara dengan milik Belanda yang akan dijual ke Indonesia.”
Bagaimanapun, guna menghindari persyaratan pembelian yang akan memberatkan Indonesia, Edward menilai Indonesia perlu meniru langkah India yang membeli tank dari sejumlah negara.
Indonesia pernah membeli tank Scorpion dari Inggris, tetapi tank tersebut justru tidak bisa digunakan terutama di Aceh karena persyaratan pembelian yang mengkhawatirkan adanya pelanggaran hak asasi manusia dalam penggunaannya.[bbc]