Dunia 'sangat tak siap' hadapi bencana

Qaid Arkana

London-Dunia ‘sangat tidak siap’ menghadapi berbagai bencana di masa depan karena negara-negara kaya enggan membantu, kata Menteri Pembangunan Internasional Inggris. Andrew Mitchell menyalahkan keengganan sejumlah negara untuk mendermakan dana dalam lembaga Dana Tanggap Bencana Darurat (CERF).

Pemerintah Inggris telah menjanjikan bantuan sebesar £20 juta (sekitar Rp283 miliar) untuk lembaga ini sebagai tambahan dari sumbangan terdahulu sebesar £40 juta (Rp 567 miliar).

Meski demikian lembaga itu masih kekurangan dana sebesar £45 juta (Rp 638 miliar) yang diharapkan bisa dicukupi tahun depan.

Masyarakat internasional harus “menyadari” tantangan ini, tegas Mitchell.

Lembaga untuk dana darurat bencana ini disiapkan oleh PBB, dan sepanjang satu tahun terakhir harus bekerja keras dengan gelombang bencana alam mulai dari tsunami di Jepang, gempa bumi di Selandia Baru, kelaparan di Tanduk Afrika, dan banjir di Pakistan serta Filipina.

Antara hidup mati

Mitchell juga menyebut bertambahnya angka penduduk yang hidup menetap di wilayah dengan risiko bencana atau kelaparan tinggi menjadikan skala tragedi di masa depan menjadi makin besar.

CREF dibangun setelah terjadi bencana dahsyat tsunami di negara-negara Samudra Hindia sehari setelah Natal tahun 2004.

Dan karena banyak negara, menurut Mitchell, yang menunggu bencana terjadi baru menyumbang dana bukan sebaliknya, maka respon terhadap situasi darurat menjadi lemah dan lambat.

Menurut Mitchell waktu beberapa jam setelah bencana terjadi, dimana korban selamat tengah terjebak reruntuhan akibat bencana atau tsunami, menjadi sangat krusial bagi keselamatan mereka dan respon yang lambat bisa menentukan situasi hidup-mati korban ini.

“Tahun ini dunia diguncang oleh rangkaian bencana dan bukti-bukti menunjukkan tren ini masih akan berlanjut.”

“Masa lalu menunjukkan respon dunia internasional bisa jauh lebih efektif kalau saja dirancang dengan layak dan terkoordinasi sebagai satu sistem bukan rancangan tambal sulam yang sudah kerap kita saksikan.”

Tapi tantangannya kini, tambah Mitchell adalah sistem yang sudah tersedia namun banyak negara dan lembaga yang enggan mendukung.

Akibatnya, menurut Mitchell, dunia menjadi ‘sangat tak siap’ menghadapi skala bencana dan jumlah korban yang mungkin jatuh.[bbc]

 

Donor untuk CERF tahun 2011

Inggris – £94m

Swedia – £74m

Norwegia – £67m

Belanda – £54m

AS – £6m

Jepang – £3m

Cina – £500.000

Sumber: Website CREF, PBB