Qaid Arkana

Prancis Sarankan 30.000 Perempuan Angkat Silikon Cangkok Payudara

Paris – Kementerian Kesehatan Prancis, Jumat (23/12), menyarankan 30.000 perempuan yang pernah melakukan cangkok payudara oleh Poly Implant Prothese (PIP), yang kini bangkrut, agar mengangkat silikon tersebut, dan menyatakan meskipun tak ada bukti risiko kanker, benda itu dapat robek dan menimbulkan bahaya.

Pemerintah menekankan tak ada kondisi mendesak tapi saran itu akan menambah keprihatinan puluhan ribu perempuan lain di seluruh dunia yang telah menjalani operasi cangkok payudara dengan menggunakan silikon pabrik dan bukan kualitas medis.

Perempuan yang melakukan pencangkokan oleh PIP “tak menghadapi risiko kanker yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang melakukan pencangkokan dengan bahan produksi perusahaan lain”, demikian antara lain isi pernyataan Kementerian Kesehatan. Tapi ditambahkannya, ada “risiko yang sangat kuat mengenai robeknya silikon tersebut”.

Menteri Kesehatan Prancis Xavier Bertrand menyerukan pengangkatan silikon mereka sebagai “langkah pencegahan”, demikian laporan AFP –yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu (24/12). Kedelapan ancaman kasus kanker terutama meliputi kanker payudara.

Asuransi medis yang didukung negara akan membayar biaya pengangkatan silikon itu, tapi cuma perempuan yang melakukan pencangkokan sebagai bagian dari operasi rekonstruksi, dan bukan semata-mata karena alasan kecantikan, yang akan mendapat penggantian biaya.

Biaya total bagi asuransi sosial diperkirakan berjumlah sebanyak 60 juta euro. Pemerintah Prancis menyarankan perempuan yang melakukan pencangkokan oleh PIP agar menghubungi dokter mereka dan “pengangkatan sebagai pencegahan akan ditawarkan, sekalipun tanpa tanda klinik mengenai kerusakan silikon yang dicangkokkan”.

Setiap perempuan yang menolak pengangkatan silikon harus menjalani pemeriksaan payudara setiap enam bulan, tambah Kementerian Kesehatan Prancis.

Perusahaan Poly Implant Prothese (PIP), yang sekarang bangkrut, ditutup dan produknya dilarang tahun lalu, setelah perusahaan tersebut mengungkapkan telah menggunakan gel silikon yang tak mendapat pengesahan medis dan memiliki tingkat kerobekan yang sangat tinggi pada bahan pencangkoknya.

Karena menghadapi kesulitan keuangan, perusahaan itu –yang pernah menjadi produser silikon pencangkokan terbesar ketiga di dunia, mengganti silikon tingkat-medis di dalam produknya dengan bahan yang memiliki kekuatan industri.

Dokumen yang diperoleh AFP memperlihatkan puluhan ribu perempuan di lebih dari 65 negara, terutama di Amerika Selatan dan Eropa barat, menjalani operasi cangkok payudara dengan bahan yang diproduksi PIP –yang menghentikan perdagangan tahun lalu.

Di Inggris, tempat 42.000 perempuan telah menjalani operasi cangkok payudara dengan bahan produksi PIP, pemerintah menyatakan bahan tersebut tak menimbulkan resiko nyata, sementara di tempat lain di Eropa pemerintah menyerukan agar kasus itu ditangani dengan dasar kasus-per-kasus.[Antara]