Peudawa– 16 buronan tahanan Idi Rayeuk yang berhasil kabur belum juga tertangkap oleh satuan petugas keamanan setempat, meskipun sudah memakan waktu medio 30 hari. Tim gabungan Polres Aceh Timur, mengaku belum berhasil jejak keberadaan buronan ini sampai sekarang, Rabu (1/2).
“Sampai saat ini polisi belum berhasil menemukan ke-16 napi yang melarikan diri tersebut. Pihak kepolisian juga sudah memeriksa empat orang sipir rutan,” jelas Kapolres Aceh Timur, AKBP Drs Ridwan Usman, melalui Kasat Reskrim AKP Priyo Utomo.
Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara kaburnya 16 tahanan itu diduga akibat lemahnya pengawasan dan lapuknya bangunan rutan.
“Kita terus memburu semua napi yang kabur itu,” tegas Priyo.
Sebagaimana diketahui, awal tahun baru 2012, tepatnya Minggu (1/1) sekira pukul 04.00 WIB dini hari, sebanyak 16 napi di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Idi, Kabupaten Aceh Timur, dilaporkan melarikan diri secara massal setelah berhasil membobol plafon kamar tahanan.
Kasus pelarian itu juga berselang beberapa hari setelah kasus tewasnya seorang napi titipan hakim, atas nama Muhammad bin Usman yang diduga meninggal akibat mendapat penganiayaan dari oknum sipir rutan.
Sebelum 16 napi tersebut melarikan diri, suasana dalam rutan masih dibalut hujan lebat. Namun, sekira pukul 04.00 WIB, 16 napi dari blok kamar 4 melarikan diri dengan terlebih dahulu membobol plafon kamar. Lalu, mereka memanjat tembok dengan menggunakan kain sarung yang disambung menyerupai tali.[]