Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) baru saja berhasil menyusun sebuah cerita tentang Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) yang dituangkan kedalam sebuah alat pemetaan raksasa di dunia, Google Earth. Yayasan HAka selama ini memang dikenal sebagai salah satu lembaga swasta yang aktif menyuarakan perlindungan dan penyelamatan terhadap KEL.
Untuk sekedar diketahui, KEL yang terletak di Aceh dan sebagian kecilnya berada di Sumatera Utara ini memiliki area dengan luas hampir 2,6 juta hektar. KEL telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) oleh Pemerintah Indonesia dan sebagian diantaranya telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu situs warisan hutan hujan tropis terbaik di dunia. KEL juga diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) dan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) untuk dikelola bersama-sama secara lestari dan berkelanjutan.
Dan yang paling fenomenal, KEL merupakan tempat terakhir atau satu-satunya tempat di dunia saat ini dimana Badak, Hajah, Harimau dan Orangutan Sumatera dapat ditemukan hidup secara bersama-sama di alam bebas. Sebagai penyedia air bagi jutaan orang yang tinggal di dalam dan di sekitarnya, keberadaan KEL tentu tidak bisa dipandang sebelah mata. Terlebih, KEL juga berguna sebagai mitigasi perubahan iklim dan bencana serta berfungsi sebagai penyerap karbon.
Tetapi, KEL saaat ini terus menerus mengalami kehancuran. Seolah tak mampu dibendung, ribuan hingga puluhan ribu area KEL hancur setiap tahunnya. Begitu juga dengan satwa endemik yang saat ini ada didalam KEL, sangat terancam. Hal ini semakin diperparah dengan kurangnya pemahaman dari masyarakat untuk terlibat aktif menjaga kawasan hutan. Kegiatan yang berujung pada pengrusakan hutan masih terjadi dan sangat mudah ditemui dengan dalih peningkatan ekonomi. Ujung-ujungnya masalah perut juga.
Nah, kembali lagi ke masalah awal, Voyager KEL yang baru saja dibuat ini terdiri dari 8 bagian dan di setiap halamannya kita akan menemukan narasi, foto, video dan lokasi pendukung di Google Earth. Di setiap bagiannya memiliki topik dan cerita masing-masing, sehingga akan memberikan sensasi terhadap pembaca seolah-olah sedang mengikuti sebuah tur edukasi. Luar biasa.
Pertama-tama, kita akan dibuat takjub dengan keanekaragaman hayati, surga bagi flora dan fauna yang ada di KEL. Selain itu, kita juga bisa menyaksikan video fauna yang keberadaannya semakin langka dan sangat jarang dijumpai di alam bebas seperti Gajah, Harimau dan Beruang hasil rekaman kamera trap milik Forum Konservasi Leuser (FKL) yang bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Di bagian selanjutnya, kita akan dibuat sadar tentang seberapa penting arti dan manfaat KEL bagi manusia terutama mengingat fungsi KEL sebagai pemasok air dan mitigasi perubahan iklim. Selain itu, kita juga akan bisa melihat flora dan fauna unik yang berada di KEL sekarang, dan ini menjadi alasan juga mengapa KEL patut dipertahankan keberadaannya.
Setelah itu, kita juga bisa melihat beberapa kegiatan yang mengancam kelestarian KEL seperti aktivitas perambahan hutan, illegal logging dan perburuan satwa liar. Semakin lengkap dan semakin miris rasanya karena kita juga diberikan paparan data berupa peta sebaran kerusakan hutan yang terjadi di KEL yang terjadi sejak tahun 2015 sampai dengan 2018.
Ada juga kisah sukses restorasi lahan dari perkebunan kelapa sawit illegal, yang sebelumnya dibuka diatas lahan hutan lindung. Restorasi memiliki arti, mengembalikan fungsi hutan kembali dan memulihkannya seperti sedia kala. Kerja keras pemerintah dan para ranger penjaga hutan, yang bertugas melindungi kawasan dan ancaman perburuan di KEL juga ada. Terselip juga kisah menarik tentang kepedulian komunitas lokal terhadap KEL serta kisah para pejuang lingkungan yang sangat gigih membela KEL ketimbang membela manusia yang ingin merusak dan menjarah KEL demi kepentingan pribadi mereka.
Bagaimana? Anda tertarik untuk jalan-jalan atau sekedar melihat-lihat KEL? Anda dapat menjelajahinya sekarang juga dengan meng klik tautan: https://g.co/earth/leuser. Ini dapat diakses dengan mudah di browser Chrome. Kita juga dapat membukanya di aplikasi Google Earth yang dapat diunduh di Play Store atau Apple Store.
Selamat Jalan-jalan.. Mana tau bisa jatuh cinta dan setelah ini anda akan berusaha untuk menjaga KEL setelah melihat dan dibuat sadar betapa penting arti serta manfaat yang bisa diberikan oleh alam untuk kita dan anak cucu kita di masa yang akan datang.
Save Forest for a Better Life