Vladimir Furdik

Game of Thrones: Vladimir Furdik Tidak Suka Peran The Night King

Taufik Al Mubarak

ACEHPUNGO.COM – The Night King adalah salah satu karakter paling menakutkan dari serial Game of Thrones. Sang aktor yang memerankan karakter tersebut, Vladimir Furdik, bahkan ingin memerankan karakter lain kalau diberi kesempatan memilih. Kira-kira, karakter apa yang paling diinginkan oleh aktor kelahiran Slovakia itu?

Dalam episode terakhir musim ketujuh, The Night King dan pasukan orang mati berhasil menghancurkan The Wall dan mulai berbaris melewati tembok yang ribuan tahun tidak berhasil diterobos itu membuat banyak penggemar Game of Thrones (GoT) terduduk lemas di kursi mereka. Namun, sebelum pasukan White Walkers itu menghancurkan apapun di hadapannya, film serial itu pun berakhir, dan penggemar harus menunggu sampai April 2019 untuk melihat aksi pasukan mayat mati itu.

Namun, bagi para pengemar GoT yang tinggal di Delhi bakal segera dapat melihat sang aktor. Vladimir Furdik, yang memainkan The Night King dalam Game of Thrones, akan berada di Delhi dari 7 Desember hingga 9 Desember untuk menghadiri Delhi Comic Con. Jangan coba-coba mengorek informasi bagaimana kelanjutan kisah di serial terakhir GoT, doi tidak bakal mau membaginya.

Memang, kita tidak sabar menunggu aksi menegangkan, perang antara yang hidup dengan yang mati. Tapi, Vladimir akan menahan diri dari membocorkan rincian atau spoiler. Aktor yang juga seorang stutman itu hanya berkata, “Setiap awal telah berakhir, kita harus berdamai dengan ini. Di sisi lain hampir setiap akhir memiliki awal yang baru,” katanya seperti dikutip dari laman timesnownews.com, Rabu (5/12/2018).

Vladimir mengaku hidupnya mulai “berubah sedikit” sejak ia mengambil peran sebagai The Night King (Raja Malam). “Orang-orang membicarakan saya lebih dari sebelumnya. Keduanya sisi baik dan buruk,” katanya, menambahkan bahwa jika diberi kesempatan, ia akan senang memainkan peran Tyrion Lannister, karakter yang sedang dimainkan oleh Peter Dinklage.

Dia akan lebih banyak menceritakan kisah masa kecilnya. Katanya, ia mulai bekerja sejak usia 15 tahun. Awalnya, ia membantu kuda-kuda masuk kandang karena menunggang kuda adalah hobinya. “Saya melatih kuda, membersihkan kandang kuda, dan merawat mereka selama proses syuting. Itu adalah kontak pertama saya dengan bisnis film,” ungkapnya. Lalu, 15 tahun berikutnya, Vladimir mengatakan dia “menonton dan belajar”. “Setiap proyek film baru memberi saya pengalaman baru. Saya tidak pernah lupa bahwa itu adalah bantuan orang lain dan terutama guru yang membantu saya menjadi sukses. Stuntmen dan aktor selalu dekat dan perlu saling membantu. Pengalaman saya sebagai stuntman membantu saya dengan pekerjaan akting saya,” tambahnya.

Dalam wawancara dengan situs Hongaria, Sorozat Wiki, Vladimir Furdik membenarkan bahwa serial final yang berisi 6 episode itu akan diwarnai dengan aksi menegangngkan, yaitu perang antara yang hidup melawan pasukan orang mati, yang mulai dibangun dalam sejumlah episode pada musim-musim sebelumnya.

Vladimir menjanjikan para penggemar akan menyaksikan pertempuran terbesar (dan paling mahal) di musim terakhir. Bahkan, bukan tidak mungkin, pertempuran itu akan memakan waktu satu jam. “Hampir seluruh episode akan tentang pertempuran, itu akan memakan waktu sekitar satu jam,” ujarnya seperti dikutip dari laman independent.co.uk, Rabu (5/12/2018)

Banyak pihak sudah menulis soal perang terbesar yang bakal segera terhidang pada musim depan. Itu, misalnya, diketahui setelah proses syuting malam yang menghabiskan dua setengah bulan di Toome, lokasi yang digunakan untuk Winterfell. Menurut laporan, ini adalah pertempuran termahal yang pernah difilmkan untuk televisi.

Meskipun akhir musim Game of Thrones masih dalam beberapa bulan lagi, penggemar sudah menunggunya. Musim baru diharapkan akan berisi adegan kedatangan Daenerys (Emilia Clarke) di Winterfell, dan pertempuran terbesar sepanjang masa antara tentara The Night King dengan Jon Snow dan para sekutunya. []

Timesnownews.com, Independent.co.uk

Leave a Comment