Zamzami Ali

Ayo Liburan ke Aceh #3: Museum Tsunami Aceh

Aceh memiliki beberapa tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Jika anda berkunjung ke Kota Banda Aceh, rasanya tidak lengkap jika anda tidak meluangkan waktu untuk berkunjung salah satu tempat yang menjadi objek wisata andalan di Aceh, yaitu Museum Tsunami Aceh.

Museum spektakuler ini dibangun sekaligus menjadi objek wisata pasca gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 serta menjadi pusat pendidikan dan tempat perlindungan darurat jika tsunami terjadi lagi di masa mendatang.

Museum Tsunami Aceh dirancang oleh arsitek dari Bandung, Jawa Barat, Ridwan Kamil. Lulusan ITB yang melejit namanya saat menjabat sebagai Walikota Bandung ini berhasil memenangkan Sayembara Merancang Museum Tsunami Aceh yang diselenggarakan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pada 17 Agustus 2007 silam. Museum Tsunami Aceh rancangan dari sosok yang akrab disapa Kang Emil ini pun secara resmi dibuka untuk umum pada 8 Mei 2009.

Bangunan Museum Tsunami Aceh terdiri dari empat lantai dan memiliki luas 2.500 m². Dindingnya berbentuk melengkung serta ditutupi oleh relief geometris. Jika dilihat dari samping, maka bangunan ini tampak seperti kapal penyelamat dengan geladak yang luas sebagai escape building. Tidak salah memang, bangunan ini memang dirancang sebagai tempat perlindungan darurat sehingga berbentuk mirip kapal raksasa.

Berkunjung ke Museum Tsunami Aceh, maka anda akan merasakan sensasi dan bisa merasakan suasana musibah tsunami yang merenggut lebih dari 200 ribu korban jiwa penduduk Aceh. Saat pertama masuk, setelah mengisi buku tamu, anda akan melewati lorong sempit nan gelap yang dipenuhi oleh gemercik air di kedua sisi dindingnya.

[Foto: @zamzamiali]

Perasaan takut, jelas dirasakan oleh sebagian besar pengunjung yang baru pertama kali datang berkunjung. Hal ini saya ketahui berdasarkan pengalaman saat membawa tamu-tamu dari luar daerah saat berkunjung. Setidaknya, itu merupakan gambaran kecil dari ketakutan masyarakat Aceh yang pernah dilanda musibah gempa dan tsunami.

Setelah melewati lorong sempit tadi, kita akan dibawa ke ruang kennagan. Ruangan ini berisi layar yang menampilkan foto-foto kejadian saat musibah gempa dan tsunami. Ruang doa adalah tujuan berikutnya. Di ruangan ini, anda akan melihat nama-nama korban yang dipajang di sekeliling ruangan berbentuk oval ini. Lantunan ayat suci Al Quran menggema dan anda akan dibuat merinding karenanya. Tepat di bagian atas ruang doa yang berbentuk cerobong ini, juga terdapat lafadz Allah.

Setelahnya, anda akan dibawa mengitari cerobong raksasa tadi, melewati tangga dan bisa melihat puluhan bendera negara-negara yang telah membantu Aceh pasca gempa dan tsunami. Setelah tiba di lantai berikutnya, ada banyak ruangan yang bisa anda nikmati. Mulai dari ruangan yang menampilkan benda-benda peninggalan musibah gempa dan tsunami, foto-foto saat gempa dan tsunami melanda, perpustakaan, ruangan pemutaran film tsunami, dan lain sebagainya.

[Foto: @zamzamiali]

Jika merasa lelah setelah puas berjalan-jalan, di lantai bawah adalah tempat yang sangat cocok untuk anda jadikan sebagai tempat beristirahat. Di dekat kolam yang dipenuhi ikan hias, terdapat batu-batu berukuran besar. Selain itu, tak jauh dari kolam juga terdapat kantin, tempat anda melepas lelah sembari membeli minuman dan makanan.

Source Image: 1


Leave a Comment