Rio Pauleta

Begitu Banyak yang Halal, Kenapa Pilih yang Haram?

 

Aku percaya kalau anak nakal itu pasti ada daging ayahnya yang tumbuh dari hasil yang tak baik. Ayah yang baik minimal akan punya anak yang baik pula. Begitu juga hal yang baik, akan berbuah yang baik pula.

Kemarin aku mengajak seorang makan, karena dia mengaku tak ada lagi uang. Maka setelah aku ajak makan dan kami sama-sama pulang, aku ditelpon oleh orang lain dan mengajakku makan dan dia yang membayar semuanya termasuk minum, padahal aku minumnya cuma air putih, tapi ditaruh gula dan bubuk teh.

Yang Baik Itu Gak Blur

 

Tidak sampai disitu, sorenya lagi ada juga yang mengajak makan mie Aceh, sehingga saya merasa seperti di Aceh, Padahal saya di Sigli. Maka berbuat baik yang halal, akan dibalas kebaikan. Bahkan berkali lipat.

Berbuat yang jahat misalnya seperti Koran kemarin, bandar narkoba ditembak mati. Sebelum mati juga hidupnya juga penuh dengan ketakutan, harus berjalan dimana-mana sembunyi-sembunyi, biar tak ketahuan polisi.

 

Mencuri juga haram dan kalau ketauan bisa dibakar massa, maka walaupun mencuri uang rakyat juga haram, ada pejabat masih melakukan dan tak berani massa membakar mereka karena mereka berdasi dan berwibawa dan dilindungi kadang-kadang oleh pejabat negara.

Beberapa pencuri bebek, memakan bebek  hasil curiannya. Walaupun bebek dagingnya enak, apalagi dimasak putih,  daging yang tumbuh di tubuh kita dengan hasil bebek yang enak itu akan menjadi ahli neraka.

Rezeki yang baik, akan datang secara alami. Kita mau membeli motor maka kita tidak secara riba, mendapatkan apa yang tak bisa kita dapatkan secara tepat dengan secara tak wajar, maka akan meapam di akhirnya.

Maka kejarlah rezekimu, secara alami tanpa perlu cari jalan pintas yang harom. Jangan sekali-kali menyakiti seseorang dalam menjalankan usaha kita. Seharusnya usaha kita bisa membantu orang banyak, memberikan pekerjaan bagi oranglain.

(source)

Orang baik akan aman hidupnya. Walaupun rezekinya sedikit tapi tak pernah menipu orang, maka dia bebas kemana-mana tanpa harus sembunyi-sembunyi. Bebas memilih warung kopi mana yang suka dia duduki tanpa harus cek setiap sudut apa ada musuhnya dimana.

Hadih Maja Aceh berbunyi “menye get niet ngoen kasat, beurangkapat han binasa” (kalau baik niat dan prasangka, dimana saja kita tak akan binasa) jadi berbaik hatilah, dunia ini terlalu singkat untuk kita berbuat jahat. Hidup hanya sementara dan tim bola hanya semen Padang.

Jika kau menghabiskan waktu untuk membenci seseorang, maka kamu tak akan lagi punya waktu untuk mencintai mereka. Maka berdamailah seperti pesan di tengah Alquran Walyatalattaf (berlemah-lembutlah) jauhilah perbuatan yang ragu-ragu kita tentang kehalalannya.

Dari Ujoeng Patihah, Riazul Iqbal Melaporkan.

Leave a Comment