Blog dan Steemit, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Harlan

Blog dan Steemit, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Banyak blogger kini beralih menulis di Steemit, sebuah media sosial berbasis blockhain. Tak hanya para blogger, steemitt bahkan menggoda orang-orang yang sebelumnya tidak punya basic menulis untuk membuat akunnya di steemit.

Apa yang memotivasi orang-orang bermigrasi ke steemit? Saya sungguh berbohong jika mengatakan bahwa motivasi awal mereka bukan reward. Namun, aku juga akan dianggap lancang jika menyamaratakan semua yang bergabung di steemit karena iming-iming uang. Kalian renungkan saja sendiri apa motivasi awal kalian menjadi steemian, saya tidak mau ikut-ikutan.

Seperti sudah saya singgung dalam tulisan sebelumnya, bahwa banyak blogger kini berenang (bahkan menyelam) di kolam steemit. Saking asiknya menyelam, mereka lupa muncul ke permukaan. Maksudnya, banyak dari mereka lupa menengok kembali blog milik mereka, yang sebagiannya bukan cuma berjelabah tapi sudah berhantu.

Para blogger yang meninggalkan komentar mereka pada postingan saya sebelumnya juga mengakui bahwa karena terlalu lama menyelam, membuat mereka tak lagi haus dan ingin minum. Dengan kata lain, saking bersemangatnya dunia Steemit membius mereka, mereka pun jadi lupa mengisi konten baru pada blog mereka. Ada yang bahkan lupa sama sekali dengan password blognya.

Seorang blogger cum Steemian bahkan menulis, “cara agar kembali aktif menulis di blog adalah dengan menutup akun Steemit.” Saya meragukannya. Kenapa? Karena dia masih saja menulis di Steemit, dan bukan di blog miliknya.

blog dan steemit
Ada yang bertanya, mana yang lebih menguntungkan menulis di Steemit atau di blog? Saya jelas tidak memiliki jawaban akurat untuk pertanyaan begini. Musababnya, saya masih harus menggali lebih dalam lagi alias mempertajam pertanyaannya, “kamu itu jenis blogger atau steemian seperti apa, biasa-biasa saja atau luar biasa?

Kenapa saya perlu tahu? Seperti sudah saya singgung sebelumnya, “Kalau kalian hanya menjadi blogger yang biasa-biasa saja, maka kehadiran kalian di dunia blogging tidak banyak memberikan pengaruh.” Hal yang sama juga berlaku di Steemit. Agar aktivitas kalian di Steemit jadi menguntungkan, maka jadilah samurai, bukan sekadar ronin.

Samurai vs Ronin
Saya tak akan menjelaskan secara detail apa itu samurai dan ronin, karena penjelasannya bisa kalian cari sendiri di internet. Di dalam tulisan ini, yang saya maksud samurai adalah seorang pendekar pedang di dalam masyarakat Jepang, dan biasanya mereka melayani seorang tuan. Sementara ronin sebaiknya, seorang yang ahli pedang namun tidak melayani siapa pun.

Di Steemit, jika kalian hanya menyelam sendiri saja pasti tidaklah asik. Kalian bolehlah berlabel orang hebat di luar Steemit, tapi begitu masuk ke Steemit kalian akan diberi reputasi dalam bentuk angka 25 alias newbie. Agar bertahan di kolam steemit, kalian dikasih sedikit bantuan biar tidak tenggelam.

Reputasi kalian itu tidak akan merangkak naik kalau hanya duduk pasrah apalagi berpangku tangan. Bahkan jika kalian membuat konten bagus pun belum tentu akan membantu memperbaiki reputasi kalian. Anda butuh dukungan dalam bentuk upvote dari Steemian yang memiliki Steem Power tinggi atau dari para Paus.

Lalu, bagaimana cara agar reputasi (dan juga pundi-pundi steem) cepat membaik? Bertemanlah dengan Steemian kaya, kurator dan jadilah samurai dari seorang tuan paus. Jika perlu pujilah dia setinggi langit, upvote dan komentari posting mereka, ajak selfie sesering mungkin dan mention nama mereka dalam postingan kalian. Tak hanya usaha, bahkan dalam urusan menjilat pun harus dilakukan terus menerus. Awalnya mereka akan geli, tapi lama-lama jika jilatan kalian kian sempurna mereka akan menikmatinya dan jadi syur sendiri karenanya. Siap-siaplah, posting sampah kalian pun akan mendapatkan upvote darinya.

Kalau kalian sulit mencari tuan paus dari luar negeri, maka sebagai steemian samurai kalian angkee siapa pun yang punya SP besar sebagai tuan kalian. Tak hanya reputasi, pundi-pundi SBD pun, akan merangkak naik. Tak usah malu, karena steemian luar negeri pun juga melakukannya. Seorang samurai membutuhkan seorang tuan. Ketika dia tak lagi memiliki tuan, maka dia seketika berubah menjadi Ronin.

Ketika sudah memiliki seorang tuan, kalian tak perlu lagi menjilat ke sana ke mari. Tak perlu memuja sana memuji sini. Sebab, seorang tuan yang perkasa biasanya memelihara banyak tuyul, dan tuyul inilah yang menyerbu postingan kalian dengan upvote kosong!

Oh ya satu lagi, di Steemit itu yang kaya terus saja kaya. Sesekali, cobalah perhatikan posting para paus luar negeri, dan lihat siapa saja yang upvote posting mereka. Teman-temannya sesama paus. Mereka menambak gunung agar bertambah tinggi.

Blogger
Anda harus menjadi seleb-blog agar dilirik brand besar. Caranya, aktif di semua sosial media dan membagikan postingan blog di sana. Ingat, di mana pun tak ada yang namanya sukses instan. Kalau mie sih, banyak. Lakukan promosi blog terus menerus dan pilih topik postingan yang tak jauh dari tema kuliner, wisata, dan fashion. Yakinlah, bakal ada satu-dua brand yang menghubungi kalian.

Jika anda tak punya bakat sebagai seleb-blog, maka belajarlah ilmu SEO (search engine optimisation). Mesin pencari terbesar di dunia mengatur hasil pencarian dengan bantuan algoritma khusus, di mana kita bisa memecahkan nya dengan teknik SEO. Atur dan kelola blog kalian agar ramah dengan mesin pencari.

Buatlah blog dengan topik khusus. Misalnya, tema otomotif; gadget; asuransi; kesehatan; printer dan traveling. Kalian bisa pilih konten yang spesifik. Untuk tema otomotif, kalian fokus dengan merek Mitsubishi; untuk kesehatan fokus pada penyakit jantung atau stroke; gadget pilih iPhone. Lalu, optimasi SEO blog Anda agar ramah di mesin pencari.

Melalui teknik SEO, kalian bisa mengatur agar kata kunci blog yang kalian targetkan muncul di halaman pertama hasil pencarian. Semakin bagus posisi blog kalian di halaman pencarian, semakin bagus pula nasibnya dalam mengumpulkan dollar. Para publisher Google Adsense atau Media.net milik Yahoo banyak menggunakan cara begini.

Logikanya, semakin sering muncul blog kita dengan kata kunci tertentu di halaman pertama Google, trafik ke blog meningkat secara tajam. Trafik itulah yang kemudian akan terkonversi ke klik iklan yang dipasang pada blog. Bingung, ya? Begini, sebuah toko di pasar Aceh setiap harinya dikunjungi oleh 100-300 pengunjung setiap hari. Tidak semua pengunjung itu memang membeli barang di toko tersebut, tapi minimal setengahnya pasti membeli. Begitu pula cara kerja pengunjung blog.

Kesimpulan
Jadi, mana yang lebih menguntungkan antara menulis di blog dan steemit? Kalian pasti kembali akan mengajukan pertanyaan begini.

Seperti kita tahu, nasib sebuah konten di Steemit itu hanya 7 hari. Jika selama 7 hari banyak Steemian ber-SP tinggi meng-upvote posting kalian, sehingga menghasilkan 20-40 SBD, maka bersedekahlah ke masjid. Karena kalian bisa mengadu nasib di Steemit, dan kehadiran kalian di Steemit jelas menguntungkan.

Kalau postingan kalian tidak ada yang upvote selama 7 hari, jika pun ada hanya berasal dari aneuk sirideng, maka jelas kalian buang-buang waktu. Namun, kalau kalian tidak begitu memperdulikan reward, teruslah berada di steemit. Siapa tahu kalian bisa menciptakan revolusi dunia di kolam steemit ini.

Nasib posting di blog itu lebih panjang dari konten Steemit. Selama masih ada orang yang mencari kata kunci blog kita, selama itu pula postingan kita akan bernilai. Anggaplah ketika pertama diposting tak ada yang melirik, tapi seiring waktu makin ramai yang mencari kata kunci konten blog kita, maka trafik akan terus berdatangan. Pundi-pundi dollar pun akan berlipat ganda.

Mana lebih menguntungkan? Kalian renungkan sendiri, termasuk jenis blogger atau steemian seperti apa kalian. Saya harap, ke depan tidak ada lagi model pertanyaan begini (kepada saya). Kalau sama orang lain, itu hak kalian.


Terakhir, saya ingin mengingatkan: kalian boleh hadir di mana pun dan menjadi apa pun. Tapi, jadilah diri kalian sendiri. Jika kalian tidak mendapatkan sesuatu di steemit, minimal jadikan agar kehadiran kalian tidaklah sia-sia. Kita sedang mengubah dunia, jangan sampai kalian menjadi yang berubah!


5 thoughts on “Blog dan Steemit, Mana yang Lebih Menguntungkan?”

Leave a Comment