content creator

Menjadi Kreator Konten Berpenghasilan Jutaan Rupiah

Taufik Al Mubarak

Tren harga Steem dan SBD yang terus melemah, membuat banyak steemian mulai banting stir mencari mainan baru. Tidak mudah menjadi kreator konten di Steemit di tengah penghasilan yang terus merosot. Beberapa di antara mereka mulai jarang memposting tulisan, hanya sebagian kecil saja yang masih bertahan karena passion mereka memang sebagai penulis dan conten creator.

Ada yang mencoba menghibur diri dengan harapan bahwa akhir tahun harga Steem dan SBD akan kembali naik. Mereka menganggap selama tulisan masih ada yang memberi upvote dan tetap menerima bayaran sekali pun kecil, tidak ada yang perlu disesalkan apalagi harus berhenti menulis. Toh, banyak platform yang tidak memberikan bayaran untuk para kreatornya, seperti menulis status di facebook atau berkicau di Twitter [Update: belakangan, kedua platform ini sudah mulai memberi reward untuk pengguna].

Sekitar tahun 2016-2017, para penulis di Steemit tampak sangat gagah saat harga 1 Steem/SBD masih berkisar antara 80 ribu hingga 120 ribu. Kini sisa-sisa kegagahan itu mulai memudar. Banyak steemian ‘fanatik’ memilih bertapa dalam artian sudah tidak aktif lagi menulis seperti sewaktu harga tokens STEEM dan SBD masih tinggi. Pencibir Steemit kini semakin mendapatkan tambahan amunisi untuk menyerang dan melipatgandakan cibirannya. Sampai ada yang berkesimpulan bahwa kreator konten di Steemit sudah mulai kehilangan ‘reman’.

kreator konten

Saya memang tidak punya hak untuk meminta para steemian agar tetap aktif di steemit. Tidak ada seorang pun yang berhak, termasuk si @ned sendiri yang hingga kini masih terus melakukan power down. Namun, kalau boleh memberi saran, saya cuma mau bilag, ‘jangan menyerah dulu!’ terutama untuk Anda yang menasbihkan diri sebagai kreator konten. Sebagai content creator, lahan kita dalam menghasilkan dollar demikian luas, tidak hanya sekadar ‘bercocok-tanam’ di tanah Steemit yang mulai gersang.

Cukup banyak peluang bagi kreator konten dalam menghasilkan dollar. Presiden Joko Widodo sudah memberi nasehatnya kepada kita setelah terpilih memimpin Indonesia empat tahun lalu. Yang perlu kita lakukan hanyalah ‘kerja, kerja, dan kerja.’ Kemajuan teknologi informasi dengan segala varian inovasinya adalah berkah untuk orang-orang kreatif, termasuk para content creator. Ada banyak alasan bagi kita untuk bertahan. Kenyataan memang menyakitkan, tapi jangan biarkan hal itu menggilas kreativitas kita.

Melalui tulisan ringkas ini, sekali lagi mengajak teman-teman kreator konten untuk membuat blog wordpress berbayar, dan mulai mengakrabi Steempress, sebuah plugin untuk memposting tulisan otomatis ke blockchain Steem. Kenapa ini penting dilakukan? Karena tanpa mengandalkan aplikasi pihak ketiga, sangat sulit untuk bertahan di Steemit, terutama di tangah rendahnya harga Steem dan jumlah vote yang kita terima. Setidaknya, voting dari Steempress bisa membuat kita sedikit bergairah di Steemit.

Ini memang pilihan sulit, terutama bagi kita yang isi dompetnya tipis. Jangankan untuk membeli domain+hosting seharga 1 juta, untuk membayar kopi saja susah. Tapi, teman saya pernah berkata bahwa untuk mendapatkan uang, kita harus “peupok peng ngon peng!” Soal bagaimana kerjanya, kalian bisa memikirkannya sendiri.

Apakah tidak ada cara lain yang tidak harus mengeluarkan uang? Ada! Tapi seringkali prosesnya sedikit lambat. Kita harus lebih banyak bersabar untuk mencapai titik aman pertama. Ada begitu banyak platform di internet yang memberi peluang bagi kreator konten mendapatkan penghasilan. Kali ini, saya akan membagi pengalaman dengan kalian semua. Saya memang belum begitu sukses di platform-platform ini, tetapi saya sudah mulai menikmati hasilnya sebagai content creator, meski tidak seberapa.

Pertama, cobalah kalian pelajari UC News, sebuah aplikasi baca berita dari UC Browser milik Alibaba. Untuk menjadi kreator konten di UC News, kalian bisa mendaftarnya di wm.ucweb.com, dan isikan dengan informasi yang diminta. Kalian bisa memilih menjadi kreator konten sesuai passion, seperti olahraga, hiburan, politik, sejarah, teknologi, humor dan sebagainya.

Setelah mendaftar Anda tidak akan langsung diterima karena ada proses review dari mereka apakah aplikasi Anda layak disetujui atau tidak. Pun begitu, setelah disetujui, Anda tidak langsung menghasilkan uang, melainkan harus menulis dulu beberapa konten, hingga fitur monetisasi iklan disetujui. Menariknya, penghasilan di UC News ini dihitung bukan berdasarkan voting (lik) melainkan jumlah view. Semakin besar view untuk tulisan yang sudah diposting, maka semakin besar pendapatan yang akan Anda terima. [Update: sejak awal 2020, platform UC News sudah tutup].

Kedua, Anda bisa juga mencoba menjadi penulis IDNTimes.com Community. Daftar saja di sana, dan setelah aplikasi Anda disetujui segera bikin postingan yang menjadi passion kalian. Sama seperti di UC News, pendapatan kalian dihitung berdasarkan jumlah view dari setiap tulisan. View tersebut kemudian diakumulasi dalam bentuk poin yang bisa dicairkan menjadi rupiah.

Cara menghitungnya adalah, untuk tulisan yang mendapatkan view 100, Anda akan mendapatkan 1 poin. Sebagai contoh, kalau tulisan Anda mampu mendapatkan 150.100 view, berarti Anda akan memperoleh 1500 poin, atau kalau dirupiahkan menjadi Rp150.000. Ingat, minimal poin yang bisa ditukarkan adalah 500 poin.

Selain dua platform di atas, sebenarnya masih banyak lagi platform yang mulai membayar para kreatornya. Malah, beberapa di antaranya membayar dalam mata uang dollar, dengan jumlah yang fantastis. Jika teman-teman mau mendapatkan uang dari membuat konten, tidak ada salahnya melirik beberapa platform yang diulas dari artikel pingkom.com ini.

Sekali pun Steemit sudah mulai tampak gersang, jangan pernah biarkan lahan steemit itu menjadi tanah tak terurus. Percayalah pasti ada sesuatu yang bisa ditanam di sana. Kita hanya perlu bersabar. Saya ingat sebuah ungkapan yang disampaikan teman saya sebelum tsunami memanggilnya menghadap ilahi. Katanya, “selama matahari masih terbit di ufuk timur, maka selama itu pula segala harapan dan cita-cita masih dapat digapai.”

Sudah siapkah Anda menjadi content creator berpenghasilan jutaan rupiah?

Note: tulisan ini pertama tayang pada  28 Agustus 2018. Versi yang Anda baca ini sudah mengalami sejumlah perbaikan dan tambahan informasi terbaru. []

Leave a Comment