platform sosiago influencer marketing

Taufik Al Mubarak

Trend Platform Sosiago Influencer Marketing 2019

Influencer marketing atau pemasaran dengan melibatkan figur publik berpengaruh sudah sangat dikenal dalam bisnis internet marketing dalam beberapa tahun terakhir. Dan, trend platform sosiago influencer marketing mulai mendapat tempat di kalangan advertiser dan pelaku pemasaran melalui internet.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Linqia, 39 persen dari marketer/pemasar/advertiser berencana untuk meningkatkan anggaran influencer marketing mereka. Studi ini juga menunjukkan bahwa mayoritas pemasar atau advertiser akan menghabiskan $25.000 hingga $100.000 untuk menggaet para influencer marketing.

Platform influencer marketing

Salah satu trend influencer marketing pada tahun 2019 adalah mulai aktifnya perusahaan melirik para influencer. Mereka bahkan mau mengambil lebih banyak risiko saat memilih influencer yang bermitra dengan mereka. Alih-alih selalu memilih opsi “aman”, pemilik merek justru ingin bermitra dengan influencer yang lebih kontroversial, karena memiliki keterlibatan yang tinggi dengan audien atau pengikut mereka.

Contoh nyata dari era digital ini adalah mulai banyaknya para artis dan figur publik yang digandeng oleh perusahaan menjadi brand ambassador maupun tenaga pemasaran. Postingan mereka yang berupa promosi produk atau sebuah brand selalu mendatangkan atensi yang tinggi dari penggemar. Hal ini yang disukai oleh pemilik brand untuk terus menggandeng mereka.

Dari sinilah, definisi “influencer” mulai berubah. Dulunya, brand dari sebuah produk memulai proses pemasaran di media sosial dari ‘ruang hampa’ alias dari nol. Jarang mereka memanfaatkan jasa para influencer, dan lebih memilih memasang iklan di media konvensional. Belakangan, model promosi dan pemasaran seperti itu mulai ditinggalkan, dianggap tidak sesuai dengan kaum milenial.

Perkembangan ini mulai direspon oleh pesohor dan figur berpengaruh. Mereka memanfaatkan nama beken mereka, membuat akun media sosial dari nol pengikut dan kemudian dalam hitungan menit jumlah pengikut mereka bertambah berkali-kali lipat.

Awalnya, mereka mungkin memposting sesuatu dari kamar tidur mereka, dan yang diposting pun masih seputar dunia dan kegiatan mereka sehari-hari.

Kini, perusahaan dan brand terkenal mulai memanfaatkan selebritas arus utama, sebutlah Kim Kardashian, yang membuat konten untuk Instagram, YouTube dan saluran media sosial lainnya. Model begini yang kemudian menjadi trend di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Dalam perkembangannya, banyak influencer mulai melakukan diversifikasi dan fokus pada pengembangan merek mereka sendiri, daripada hanya mengandalkan penawaran merek untuk mendukung diri mereka sendiri.

Trend influencer marketing

Untuk tahun 2019, pemilik merek/brand mulai berpikir ke arah kemitraan jangka panjang dengan influencer. Mereka tidak hanya melirik satu atau dua influencer, melainkan banyak influencer. Kemitraan jangka panjang dengan influencer pemasaran memberi keuntungan secara bisnis.

Para influencer ini dituntut untuk menceritakan kisah yang otentik dan konsisten pengikut influencer dari waktu ke waktu. Selain itu, pemilik merek/brand sadar bahwa promosi media sosial lebih efektif daripada media tradisional.

Brand sekarang mulai lebih terbuka untuk berkolaborasi kreatif dengan influencer. Dan, ini merupakan sinyal bagus bagi platform influencer marketing, bahwa perubahan pola pikir seperti ini menyenangkan.

Satu trend yang kita saksikan hari ini adalah merek/brand telah memasukkan integrasi media sosial sebagai bagian dari peluncuran kampanye yang lebih besar. Tahun lalu mereka lebih cenderung bekerja di media sosial secara silo dan menoton.

Hadirnya banyak platform pemasaran influencer membuat para influencer berubah secara kepribadian. Mereka mulai membuka diri, dari pribadi yang relatif tidak dikenal menjadi sangat dikenal/terlihat. Itu misalnya tampak dari konten postingan mereka ke platform media sosial.

Tahun 2018, siapa pun yang bermain dalam arena ini, memiliki audiens dan postingan mereka melibatkan keterlibatan dengan publik mulai diidentifikasi sebagai “influencer.” Para seniman dari industri musik, olahraga, komedi, film dan TV menerima dukungan investasi dari luar untuk mengukuhkan kehadiran mereka. Merekalah yang kini diposisikan sebagai influencer, untuk diajak membicarakan merek sebuah produk melalui media sosial mereka.

Para pakar internet marketing pun mulai memperhitungkan masa depan pemasaran influencer. Mereka mulai berpikir bagaimana menjangkau para influencer dan bagaimana trend sosiago influencer marketing pada tahun 2019 ini.

Platform sosiago influencer marketing

Tidak udah muluk-muluk, kita bicara dalam konteks Indonesia saja. Silakan ketik coba sosiago influencer marketing di mesin pencari, dan dalam hitungan detik kita bisa mendapatkan ratusan dan bahkan ribuan informasi mengenai influencer marketing.

Sosiago adalah sebuah platform influencer marketing asli Indonesia. Ia menjadi wadah mempertemukan para advertiser dengan influencer. Bagi buzzer (blogger, selebgram, buzzer dan youtuber), sosiago bisa menjadi salah satu cara monetisasi blog dengan pendapatan yang menggiurkan.

Baca: Coba Sosiago Influencer Marketing untuk Sukses di Era Digital

Platform re-branding dari iBlogMarket ini menjadi alternatif adsense bagi para blogger yang mencari uang melalui blog. Mendaftar di Sosiago selain gratis juga dapat menghemat waktu. Para influencer marketing tidak perlu bersusah-payah mencari pemasang iklan/pemesan tulisan, karena pihak sosiago yang akan mencari brands/advertiser/iklan.