Articles for author: Rio Pauleta

Rio Pauleta

Mencegah Musibah Saat Membawa Acara, bersama Saifuddin Bantasyam

Berikut ini adalah intisari dari kelas Fame Pidie Raya Hari ini, 21 Oktober 2018 bersama Pak Saifuddin Bantasyam Hal-hal Penting dalam menjadi seorang Fasilitator dan moderator yang handal antara lain berupa Make it easy, jangan lari dari panggung upacara kalau disuruh menjadi memberi amanat Pembina upacara. Kalau anda tegang dan gugup, Peganglah sebuah kartu selembar, ...

Rio Pauleta

Akanku Ingat kau sampai kulupa #penggalauanmassal #2

  Masalah cinta memang masih sangat jauh dari kehidupanku. melihat banyak teman yang sudah menikah, saya hanya bisa ro ie babah (berlinang air liur). Dan orang-orang yang saya cintai menikah dengan orang lain, saya jadi penasaran, kok bisa? Saat melihat mereka bahagia dengan pasangannya, saya juga ingin jadi anaknya. #eh? Bila undangan-undangan menikah tak kuhadiri, ...

Rio Pauleta

Dhadak 2018, Film India Tersadis Malam Ini

Sri Devi ternyata sudah punya anak, sudah 18 tahun lagi. Walaupun tak secantik mamanya di masa muda dia tega bermain film, mengikuti jejak ibundanya. Terispirasi dari Aamir Khan dan Shahrukh Khan, Janhvi Kapoor memerankan film bertema kritik sosial tentang fenomena masyakarat di India. Dhadak bercerita tentang kisah cinta antara dua orang yang berkasta berbeza -saya ...

Rio Pauleta

Tangan Bercincin Giok yang Terpotong

Setelah Kyai Abdullah menjadi presiden, Indonesia tidak lagi bermasalah dengan terorisme. Sudah bertahun tidak terdengar kejadian terorisme. Maka setelah pemindahan dan mutasi kemana-mana anggotanya. Densus 88 dibubarkan. Masalah satu-satunya bangsa ini adalah korupsi. Maka Kyai Abdullah Panggabean (KAP) membentuk Densus baru dengan nama Dengan (Densus potong tangan), khusus untuk memotong tangan pencuri negara setelah cukup ...

Rio Pauleta

Naya, Ayahnya, Ibunya dan Suaminya

  Jika mengingat Naya, maka Tio akan menangis sejadi-jadinya. Tio terbayag matanya yang bulat, hidungnya, rambutnya yang terurai dan pengambilan keputusan yang tepat. Naya, hanya sekejap bersama Tio, sebelum Mamanya mengakhiri yang belum dimulai. Saat musim hujan melanda, Naya memilih di rumahnya. Dia merenung dan menyembunyikan sedihnya saat dia menyesali pilihannya. Ayahnya sungguh pendiam, semua ...