Articles for category: Peh Tem

Diyus

Menulis dalam Formasi Perburuan Kutu Para Emak

Suatu malam, aku sedang menulis sebuah tulisan tentang tulis-menulis. Tanpa kusadari, saat aku sedang menulis tulisan itu, datanglah seorang kawanku yang benama Fadh. Ia pemuda yang berbakat mencipta lagu. “Apa yang sedang kau tulis, Gam?” tanyanya. “Aku sedang menulis tentang kiat menulis,” jawabku singkat. Hatiku berharap agar ia tak bertanya lagi. Harapanku terkabul. Ia segera ...

Diyus

Tulis

Tulislah tulisan yang bertuliskan tentang kepenulisan. Jangan pernah mempertuliskan kepenulisan yang tak mempertuliskan kepenulisan. Penulisan yang menuliskan kepenulisan telah mempertuliskan kepenulisan. Tanpa menuliskan kepenulisan yang mempertuliskan tulisan yang ditulis pada saat masa penulisan, setiap tulisan telah dipertulis oleh seorang penulis yang kehilangan semangat menulis. Tiap tulisan yang menulis tentang kepenulisan telah menuliskan mengenai kepenulisanan yang ...

Diyus

Semangkuk Sup Grong-Grong dalam Riwayat Para Pengingkar

Perjalanan penghiburan kami berakhir usai bersantap siang di rumah si Pan. Aku sempat tertidur di rumahnya usai makan siang, tapi tak ingat berapa lama. Setelah bersalaman tanpa cipika-cipiki, rombongan bergerak menuju kebun Yasir Buloh di Buloh Blang Ara, sebelum meluncur ke Banda Aceh. Hampir 50 buah durian kami santap beramai-ramai. Seingatku, sudah 3 tahun aku ...

Diyus

Duka Sang Penghibur

Zulfan terlahir sebagai penghibur. Ia berjenis kelamin laki-laki. Setidaknya demikianlah pengakuannya dalam setiap dokumen kependudukan dan administrasi perkuliahan. Demikian pula dengan pakaian yang selalu ia kenakan. Rokok yang ia hisap dan pasangan yang ia pilih sebagai kekasih. Ia selalu tampak mesra dengan perempuan. Kuanggaplah ia lelaki. Fakta empiris terakhir untuk memeriksa isi cawatnya tak pernah ...

Diyus

Muhibah 14 Lelaki Penghibur

Malam sedang menjalar di tengah jalur laju, namun sedang menuju akhir ketika sebuah panggilan masuk. Bukoum, saudara yang bertaut oleh pergaulan di Fakultas Hukum Unsyiah. “Kami mau ke Lhokseumawe, ke rumah Bang Pan…” ujarnya di ujung sana. Nama yang disebut si Bukoum adalah Zulfan Amru alias Phantom (Zulphan Tompel) a.k.a Pane. Kaum steemian mengenalnya dengan ...